Ledakan Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu Masuk Media Negara Jepang
Bagaimana tidak, dua orang diketahui melakukan bom bunuh diri hingga beberapa bagian tubuhnya berhamburan kemana-mana di kawasan tersebut.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Insiden di Kampung Melayu Jakarta tadi malam, Rabu (24/5/2017) menggegerkan banyak pihak.
Bagaimana tidak, dua orang diketahui melakukan bom bunuh diri hingga beberapa bagian tubuhnya berhamburan kemana-mana di kawasan tersebut.
Tidak hanya menggegerkan publik Indonesia, Insiden ini ternyata juga menjadi perhatian media negeri Jepang.
Baca: Kisah Haru Saat Ledakan di Kawasan Kampung Melayu, Sopir Angkot Ini Tolong Pasutri Korban Bom
Media besar Jepang baik Jiji, Yomiuri, Asahi, Fuji, TBS ternyata tak luput memberitakan kejadian ini.
"Dua ledakan yang terdengar dan meninggalnya tiga orang polisi selain pelaku bom bunuh diri kemarin, tampaknya menargetkan kalangan polisi," ungkap TV TBS, Kamis (25/5/2017).
Selain itu TBS juga mengungkapkan adanya kemungkinan teror di Indonesia semakin tinggi meskipun menjelang masuknya bulan Ramadan.
"Oleh karena itu pengetatan penjagaan polisi tampaknya akan semakin ditingkatkan saat ini," ungkap TV TBS.
Sementara itu TV Asahi mengungkapkan ada 10 korban luka berat serta lima orang meninggal termasuk 3 orang polisi.
"Cukup banyak yang menjadi korban tetapi tampaknya tidak ada korban warga Jepang sesuai informasi dari kedutaan besar Jepang yang ada di Jakarta," ungkap Asahi TV.
Selain sumber berita dari Reuter, berbagai media juga mengambil liputan dari TV yang ada di Indonesia seperti TV
One.
Baca: Petugas TransJakarta Berikan Kesaksiannya Saat Ledakan Kampung Melayu: Tahu-tahu Ada Kepala
Demikian pula liputan pribadi Ade Priyatna ikut ditayangkan televisi Jepang pagi ini.
TV Nippon (NTV) mengungkapkan tidak ada korban warga asing untuk kejadian yang dianggap teror tersebut di Indonesia.
Jika beberapa media menuliskan 3 orang polisi meninggal maka NNN menyebutkan ada 4 polisi Indonesia yang meninggal.
"Saat ini sedang dilakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai kasus teror tersebut," ungkap NNN.
Berita di atas sebelumnya telah dipublikasikan di Tribunnews.com dengan judul Media Jepang Sebut Kemungkinan Teror Semakin Tinggi Memasuki Bulan Ramadan
(Tribunnews.com/Dewi Agustina)