Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

8 Tulang Belulang Kijang Ditemukan di Gunung Lawu, Ahli Jelaskan Kenapa Ada Bangkai di Lokasi Itu

Tulang belulang hewan yang berserakan ditemukan Relawan Cetho (Reco) di Gupakan Menjangan, Gunung Lawu. Sebenarnya kenapa ada tulang di lokasi itu?

Penulis: Sundah Bagus Wicaksono | Editor: Alga W
Medsos/istimewa
Foto yang beredar di media sosial, diduga penemuan sisa bagian tubuh hewan oleh Relawan Ceto (Reco) di daerah Gupakan Menjangan, Kamis (8/6/2017). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sundah Bagus Wicaksono

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tulang belulang hewan yang berserakan ditemukan Relawan Cetho (Reco) di Gupakan Menjangan, Gunung Lawu.

Tulang belulang itu ditemukan pada Kamis (8/6/2017) sekitar pukul 15.30 WIB itu adalah bangkai kijang (Muntiacus muntjak).

Hal ini disampaikan Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jatim, Ayu Dewi Utari, kepada TribunJatim.com, Jumat (9/6/2017), lewat telepon.

Baca: Ditemukan 8 Tulang Belulang Hewan Diduga Kijang di Gunung Lawu, Begini Komentar BBKSDA Jatim

"Itu kijang yang dibantai, bukan rusa, sangat jelas dilihat dari kepala yang ditinggalkan," ujarnya.

Selain itu, kata Ayu, jika dilihat dari kerangkanya, kecil mirip kambing dan bekas peninggalan kulitnya pun seperti kijang.

Hal tersebut juga dipertegas Pendiri Peduli Karnivor Jawa (PKJ), Didik Raharyono, Jumat (9/6/2017).

"Ya benar, itu tulang belulang kijang, setelah saya identifikasi secara detail dari foto-foto bukti yang ada, itu jelas kepala dan kulit kijang," kata Didik.

Ia menjelaskan tulang hewan yang ditemukan tersebut seraya menunjukkan foto identifikasinya.

Baca: Day6 Bakal Sapa Fans di Indonesia, Promotor Rilis Harga Seat Plan Day6 Live & Meet in Jakarta 2017

Di sisi lain, dosen sekaligus peneliti satwa liar dari Lab Satwa Liar, Minat Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan UGM, Muhammad Ali Imron mengatakan, bisa ditemukannya kijang di area atas Gunung Lawu disebabkan oleh suatu hal.

"Karena habitat di bawahnya (kaki gunung) sudah mulai rusak, gunung jadi tempat mengungsi mereka," terang Imron.

Imron menambahi, hampir semua satwa, terutama mamalia berukuran sedang dan besar, pindah ke sana ketika merasa hidupnya terancam.

Baca: Sneakers Day Bakal Datang Lagi ke Surabaya, Kamu Pecinta Sneakers Wajib ke Sini, Ini Tanggalnya

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved