Jadi Rival Panglima Sudirman, Jenderal Belanda Ini Malah Bernasib Tragis Usai Makan di Tanjung Priok
Pemimpin militer Belanda ini ingin mengembalikan kejayaan Belanda di Indonesia sekaligus mengalahkan Jenderal Sudirman, tetapi...
Baca: Inilah Sosok Penyumbang Emas Monas, Nasibnya Tragis, Bukannya Dihargai, Malah Sering Masuk Penjara
Spoor merupakan pemimpin militer terakhir Belanda yang ada di Indonesia.
Dia pulalah yang menjadi otak dalam aksi polisionil Belanda, atau yang lebih dikenal dengan Agresi Militer Belanda pada tahun 1947 dan 1948.
Sejak ditempatkan di Indonesia, Spoor memang mengemban misi berat, yaitu mengembalikan kejayaan Belanda di Indonesia.
Tidak hanya itu, dia juga memiliki misi untuk menghabisi Tentara Republik yang saat itu dipimpin oleh Jenderal Sudirman.
Baca: Bukan Asal Gaya, Ada Kisah Tragis Di Balik Alasan Hitler Pakai Kumis Model Sikat Gigi
Keduanya memang memiliki banyak kesamaan.
Satu di antaranya adalah sama-sama mati muda.
Jenderal Sudirman meninggal pada usia 34 tahun.
Sedangkan, Spoor tewas pada usia 47 tahun.
Baca: VIDEO: Gus Dur Ungkap Pendiri Kerajaan Majapahit Beragama Islam, Penjelasannya Mengejutkan
Sayang, sampai saat ini masih belum ada yang mengetahui pasti mengenai penyebabnya Spoor.
Terdapat beberapa pendapat yang berbeda tentang kematiannya.

Ada yang mengatakannya Spoor tewas karena diracun oleh Belanda sendiri, ada pula yang mengatakannya tewas karena serangan penyakit jantung.
Namun, berdasarkan buku karangan Moor, Spoor memang disebutkan tewas usai makan siang di sebuah restoran pelabuhan perahu layar (Jachtclub) di Tanjung Priok, Jakarta, Jumat, 20 Mei 1949.