Libur Lebaran, Nasib Becak Wisata Makam Bung Karno Malah Sangat Memprihatinkan
Mereka tampak gelisah menunggu penumpang yang berkunjung ke wisata Makam Bung Karno.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Momen libur Lebaran Idul Fitri biasanya menjadi kesempatan bagi tukang becak wisata Makam Bung Karno untuk melipatgandakan penghasilan.
Tetapi, kondisi itu tidak terjadi pada Lebaran 2017 kali ini. Pendapatan para tukang becak justru turun karena sepinya pengunjung.
Puluhan becak parkir berderet rapi di sisi timur pintu keluar Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan kawasan Wisata Makam Bung Karno, di Kota Blitar, Jumat (30/6/2017).
Di belakangnya, terlihat sajumlah pria duduk berkelompok-kelompok di atas trotoar.
Baca: Habiskan Libur Panjang Lebaran, Wisatawan Pilih Serbu Kota Batu
Sebagian orang duduk di atas bangku panjang dan sebagian lagi duduk di atas trotoar beralaskan sandal. Para pria itu merupakan penarik becak yang tergabung dalam Paguyuban Becak Wisata Makam Bung Karno.
Mereka sedang menunggu penumpang yang berkunjung ke wisata Makam Bung Karno.
"Lebaran tahun ini sepi (pengunjung), tidak seperti Lebaran tahun-tahun sebelumnya," kata Nadi Slamet (59), salah satu tukang becak yang mangkal di lokasi.
Sekretaris Paguyuban Becak Wisata Makam Bung Karno itu mengatakan Lebaran tahun lalu, pengunjung di Makam Bung Karno sudah ramai sejak H+2.
Baca: Indahnya Pesona Pantai Gemah Dinodai Para Pengunjung, Begini Akibatnya
Tapi, Lebaran kali ini, pengunjung di tempat wisata itu sepi. Kondisi pengunjung sama seperti hari libur biasa.
Pada Lebaran tahun lalu, bapak empat anak itu bisa mendapatkan uang Rp 500.000 sampai Rp 600.000 untuk kerja mulai pagi hingga sore.
Tetapi, Lebaran ini, warga Kelurahan Bendogerit, Kota Blitar, itu hanya bisa mendapatkan uang Rp 200.000 sampai Rp 300.000 dalam sehari.
"Itu (penghasilan) sudah mentok," ujarnya.
Kalau dibandingkan hari biasa, pendapatan itu memang naik. Rata-rata pendapatan para tukang becak pada hari biasa antara Rp 75.000 sampai Rp 100.000 per hari.
Baca: VIDEO - Menikmati Indahnya Pantai Pasir Putih Tuban Saat Libur Lebaran
Namun, jika dibandingkan dengan Lebaran tahun lalu, pendapatan itu justru turun.
Sekarang jumlah anggota Paguyuban Becak Wisata Makam Bung Karno sekitar 240 orang. Para tukang becak itu hanya beroperasi di kawasan wisata Makam Bung Karno. Mereka mengantar pengunjung keliling di Makam Bung Karno dan Istana Gebang.
Ada dua paket keliling wisata yang ditawarkan paguyuban ke pengunjung. Paket pertama pengunjung bisa naik becak keliling ke Istana Gebang lalu ke Makam Bung Karno dan kembali lagi ke PIPP dengan tarif Rp 40.000 per becak.
Sedangkan paket kedua, pengunjung hanya diantar dari PIPP ke kawasan Makam Bung Karno lalu kembali lagi ke PIPP. Tarif paket kedua ini hanya Rp 20.000 per becak.
Baca: Liburan Lebaran, Pantai Lombang Madura Diserbu Ribuan Wisatawan
Para tukang becak wisata tidak pernah berebut mencari penumpang. Mereka mencari penumpang secara berkelompok. Bagi anggota yang baru saja mengantar pengunjung akan mendapat tugas untuk mencarikan penumpang baru.
"Kalau dapat penumpang lagi akan diangkut oleh anggota yang belum narik," ujar Slamet.
Meski penumpang kali ini sepi, Slamet tetap bersyukur. Slamet mulai narik becak di Makam Bung Karno sejak 1990. Dari hasil menarik becak, Slamet bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi.
Anak pertamanya kuliah di Universitas Kanjuruhan Malang dan sudah lulus.
Baca: Sabtu Besok Diprediksi Puncak Arus Balik Lebaran via Kereta Api, Tiket Langsung Ludes Terjual
Sedangkan anak kedua dan ketiganya sekarang masih kuliah semester lima di Unisba Blitar dan Uniska Kediri. Anak bungsunya sekarang masih SMA.
"Ya dari hasik narik becak, kerjanya memang ini. Istri saya hanya ibu rumah tangga," kata lelaki bertubuh jangkung itu.
Tukang becak lain, Budi Santoso (45) mengatakan pendapatan Lebaran tahun ini memang turun dibandingkan Lebaran tahun lalu. Menurut bapak satu anak itu, Lebaran tahun lalu, para tukang becak wisata berani menaikkan tarif ke pengunjung. Tarif becak wisata dinaikkan Rp 5.000 untuk tiap paket.
Hanya, Lebaran kali ini, para tukang becak hanya memakai tarif sesuai yang ditetapkan paguyuban.
"Khusus Lebaran, biasanya tarif dinaikkan Rp 5.000. Sekarang tidak berani menaikkan tarif, karena kondisinya sepi," kata warga Kelurahan Bendogerit itu. (Surya/Samsul Hadi)