Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Korban Helikopter Basarnas

Helikopter Basarnas Jatuh di Dieng, Ini 5 Fakta Heli yang Pernah Dipakai Operasi Hilangnya Air Asia

Helikopter Basarnas jenis Dauphin yang terjatuh di Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, Minggu (2/7/2017), ini memiliki beberapa fakta di baliknya.

Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Alga W
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
Helikopter Basarnas melintasi di udara jalan tol darurat Brebes Timur dan Pemalang-Batang di Batang, Jawa Tengah, Kamis (22/6/2017). Basarnas Jawa Tengah (Jateng) telah menyiapkan satu helikopter jenis Dauphin di exit toll Gringsing, Batang. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pipin Tri Anjani

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bersamaan insiden letusan Kawah Sileri, helikopter milik Basarnas jatuh di Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, Minggu (2/7/2017).

Saat akan mengevakuasi korban di Kawah Sileri, helikopter yang ditumpangi delapan orang itu terjatuh setelah menabrak tebing Gunung Bathok.

Helikopter Basarnas jenis Dauphin yang terjatuh ini memiliki beberapa fakta di baliknya.

Berikut TribunJatim.com rangkum lima fakta helikopter Dauphin dari beberapa sumber.

Baca: Lima Fakta di Balik Insiden Letusan Kawah Sileri, Kawah Paling Berbahaya di Kawasan Dieng

1. Milik Basarnas

Helikopter Dauphin seri HR 3602 adalah milik Badan SAR Nasional (Basarnas).

Baca: Kisah Perantau Asal Tasikmalaya yang Lebih Pilih Jaga Parkir Terminal Bungurasih Ketimbang Mudik

2. Rutin dirawat

Helikopter Dauphin selalu menerima perawatan rutin setiap harinya.

Bahkan setiap pagi dilakukan uji coba kondisi mesin setiap pagi, memastikan heli siap siaga dipakai 24 jam.

Baca: Pepes Ternyata Jadi Kuliner Favorit Barack Obama, Berasal dari Pedesaan Begini Asal-usulnya

3. Pernah dipakai untuk operasi jatuhnya Air Asia

Helikopter Basarnas yang terjatuh itu pernah digunakan di beberapa operasi SAR sebelumnya.

Dilansir dari Kompas.com, helikopter Dauphin seri HR 3602 ini pernah digunakan dalam operasi SAR jatuhnya pesawat Air Asia QZ 8501, akhir 2014 lalu.

Bahkan, terakhir digunakan untuk operasi SAR tenggelamnya KM Mutiara Santosa 1 di perairan Masalembu Mei 2017 lalu.

Baca: 5 Tempat Liburan Ayu Ting Ting di Selandia Baru Ini Juga Ada Lho di Indonesia, Lebih Murah!

4. Pantau arus mudik

Keempat, sebelum terjadinya insiden jatuhnya helikopter basarnas, helikopter dauphin pernah disiagakan untuk pantau arus mudik.

Dilansir dari Kompas.com, helikopter Basarnas ini disiagakan di Gringsing, Batang, untuk memantau arus mudik.

Namun karena ada kabar letusan di Kawah Sileri, helikopter ini digunakan untuk melakukan evakuasi.

Baca: Pria Ini Dibilang Ayah Kandung Ayu Ting Ting Sebenarnya, Netter Percaya Gak Percaya Lihat Fotonya

5. Kelebihannya

Kelima, helikopter jenis Dauphin memiliki banyak kelebihan dibandingkan jenis heli lainnya.

Dilansir dari Kompas.com, helikopter ini mampu terbang di lingkungan yang panas dan lembab.

Selain itu, helikopter ini dapat bermanuver dengan baik.

AS365N3 + Dauphin juga memiliki sistem autopilot terbaik yang berfokus pada ketinggian, bukan kecepatan.

Helikopter ini dilengkapi teknologi Flight Management System.

Kerennya, helikopter ini dapat dapat lepas landas di atas kapal laut.

Baca: Sembilan Fakta Soal Jepang Ini Bikin Turis Melongo, No 7 Cocok Buat yang Mau Cari Keberuntungan

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved