Lima Fakta di Balik Insiden Letusan Kawah Sileri, Kawah Paling Berbahaya di Kawasan Dieng
Berikut lima fakta di balik terjadinya letusan Kawah Sileri yang terkenal akan keindahaan wisatanya.
Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Alga W
Wisata Dieng banyak dikunjungi wisatawan pada saat libur Lebaran.
Dilansir dari Tribun Jateng, sebanyak 52.333 orang telah berkunjung di sejumlah objek wisata Dieng, satu di antaranya Kawah Sileri, hingga Jumat (30/6/2017) kemarin.
Bahkan sudah diperkirakan, hingga Minggu kemarin merupakan peak season Lebaran.
Baca: 5 Tempat Liburan Ayu Ting Ting di Selandia Baru Ini Juga Ada Lho di Indonesia, Lebih Murah!
4. Peringatan
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sempat memberi peringatan sejak bulan Juni 2017.
Dilansir dari TribunJateng.com, peringatan itu sudah dikeluarkan sejak tanggal 24 Juni 2017.
Bahkan PVMBG juga telah merekomendasikan radius bahaya Kawah Sileri hingga 100 meter.
Namun, pihak PVMBG belum mengetahui apakah radius itu akan diperluas atau tidak.
Baca: Aktivitas Vulkanik Meningkat, Puncak Kawah Gunung Ijen Ditutup Pada Jam Tertentu Ini
5. Semburan
Kawah Sileri menyemburkan beberapa material saat insiden Minggu kemarin.
Dilansir dari TribunJateng.com, material lahar dingin, lumpur, dan asap, menyembur sampai 50 meter.
Tipe letusan yang terjadi adalah tipe letusan freatik yang dipicu oleh tekanan gas yang berada di bawah permukaan.
Letusan freatik menyemburkan letusan gas atau letusan asap.
Hingga saat ini, sebanyak 17 korban letusan kawah Sileri telah dievakuasi.
Baca: Pepes Ternyata Jadi Kuliner Favorit Barack Obama, Berasal dari Pedesaan Begini Asal-usulnya