Kuliner Surabaya
Asal Usul Rujak Cingur, Dulunya Disukai Raja, Ternyata Cingur yang Dipakai Saat Itu dari Unta
Tahukah kalian asal mula dari nama rujak cingur? Ternyata masakan ini dulu jadi kesukaan raja
Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Alga W
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Rujak cingur merupakan satu di antara makanan khas Surabaya.
Dalam rujak cingur terdapat berbagai campuran sayuran, buah, dan cingur yang disiram dengan saus bumbu.
Saus bumbu terbuat dari petis udang, gula, cabai, kacang goreng, bawang goreng, garam, dan irisan pisang klutuk yang masih muda.
Namun tahukah kalian asal mula dari nama rujak cingur?
Baca: Tujuh Sate di Indonesia Ini Bakal Bikin Kamu Ngiler, No 6 dari Daging Kura-Kura, Pernah Nyobain?
Dilansir dari berbagai sumber, makanan khas Surabaya ini pertama kali dibuat oleh seseorang bernama Abdul Rozak.
Ia membuat makanan ini untuk dipersembahkan kepada Raja Firaun Hanyokrowati yang menguasai Negeri Masiran.
Sang Raja pun menikmati masakan tersebut.
Baca: Rendang Memang Enak, Tapi Ini Lima Kuliner Padang Lainnya yang Juga Enak, No 4 Rasanya Kayak Apa Ya?
Tapi saat ditanya nama makanan tersebut, Rozak masih belum bisa memberikan nama.
Pada saat pertama kali diciptakan, rujak cingur bukan dari cingur sapi, tapi dari cingur unta!
Wow.
Cingur sendiri adalah bagian mulut dan sekitarnya.
Baca: VIDEO: El Churro Cafe Jadi Resto Pertama di Indonesia yang Sajikan Menu Spanyol, Begini Suasananya

Baca: Butik Capsule Hostel Ini Jadi Hostel Kapsul Pertama di Malang, Saat Awal Dibuka Banyak yang Canggung
Karena belum ada namanya, akhirnya raja mengusulkan sebutan untuk makanan Abdul Rozak.
Diambil dari nama pembuatnya Rozak, dan Cingur dari bahan yang digunakan, akhirnya raja memberi nama Rozak Cingur.
Semenjak itu, makanan Rozak Cingur dimasukkan oleh raja ke lembaran negara.
Abdul Rozak juga mendapat hadiah atas masakannya.
Hadiahnya berupa kapal laut mewah dan sebidang tanah, serta diangkat jadi juru masak istana.
Baca: Mobil Dinasnya Ditabrak, Tak Cukup Minta Maaf, Jendral Polisi Datangi Rumah Pelaku dan Lakukan Ini
Namun, Abdul Rozak menolak dan hanya mengambil kapal laut saja, dengan imbalan, ia harus memberikan resepnya kepada raja.
Dari kapal pemberian raja, ia berlayar melintasi samudera dan akhirnya terdampar di Surabaya.
Di Surabaya ia mulai mengenalkan masakannya, Rozak Cingur, kepada masyarakat Surabaya.
Namun karena di Surabaya tidak ada unta, ia menggantikan cingurnya dari sapi.
Baca: Semakin Langka, Berikut Enam Fakta di Balik Pecel Semanggi Surabaya, Nomor 5 Paling Unik!
Rozak Cingur diterima oleh masyarakat Surabaya.
Karena kesulitan menyebut nama Rozak, akhirnya mereka mengganti namanya menjadi rujak.
Semenjak saat itu, resep rujak cingur tersebar dan terkenal hingga sekarang sebagai makanan khas Surabaya.
Baca: Yuk Cicipi Rujak Cingur Khas Surabaya, Ada Lima Tempat Top dan Recommended Lho Buat Kamu