Sudah Datangi Warga Satu Per Satu, Tapi SDN di Kota Ini Cuma Dapat 3 Murid Baru, Penyebabnya . . .
Saat sekolah lain mendapatkan banyak murid, SDN di kota ini hanya mendapatkan 3 siswa baru, ternyata penyebabnya...
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Hari pertama masuk sekolah, atau hari pertama dimulainya tahun ajaran baru telah berlangsung sejak Senin (17/7/2017) kemarin.
Sejumlah sekolah ramai didatangi oleh para murid baru.
Para orangtua juga turu serta mengantarkan anaknya ke sekolah.
Meski demikian, ada juga sejumlah sekolah yang tidak banyak menerima murid baru.
Baca: Awalnya Minta Pijit, Pria Ini Malah Nekat Perkosa Anaknya, Usai Diperkosa, Korban Juga Diginiin
Bukan karena pagu di sekolah tersebut terbatas.
Melainkan, karena peminat atau siswa yang mendaftar di sekolah itu sangat sedikit.
Itu seperti yang tampak di sebuah sekolah yang ada di Madiun.
Suasana hari pertama masuk sekolah di SDN Sukosari Kota Madiun tampak sepi.
Baca: Sering Beradegan Ranjang, Ini 5 Aktris yang Lama-lama Menikmatinya, No 3 Gini Dulu Sebelum Syuting
Maklum, sekolahan yang beralamat di Jalan Sri Linuhung nomor 1, Kelurahan Sukosari, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun ini kekurangan murid.
Kondisi sepinya bahkan mirip kuburan, saat memasuki ruang kelas 1 yang disini oleh beberapa gelintir siswa baru.
Pada tahun ajaran baru 2017 ini, hanya ada tiga orang siswa baru yang mendaftar.
Padahal, idealnya satu rombongan belajar dalam satu kelas berjumlah 28 murid.
Baca: Sering Terlihat Merokok dengan Kepala Negara Lainnya, Ternyata Ini Merek Rokok yang Diisap Soekarno
Ketiga murid baru itu, bernama Hafis Said Ramadhan (6), Vellysa Putri Ramadhani (7), warga Kelurahan Tawangrejo dan Sheyla Novita Ardiany Jatmiko (7) warga Kelurahan Sukosari.
Kepala SDN Sukosari, Nurseha mengatakan, pagu siswa di SDN Sukosari Kota Madiun memang tidak terpenuhi.
Jumlah siswa kelas satu di sekolah yang dia pimpin tidak ideal, karena tidak sesuai dengan jumlah.
Nurseha mengatakan, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab siswa atau orangtua murid enggan mendaftarkan anaknya sekolah di SDN Sukosari.
Baca: Hampir Terbangkan Pesawat Prancis Saat PD I, Pilot Pertama Asal Indonesia Ini Malah Bernasib Tragis
"Mungkin faktor lingkungan, Sukosari itu kan wilayahnya sempit, sebelah barat itu terpotong rel sehingga mau menyebrang juga kesulitan. Mungkin itu yang menjadi faktornya," alasan Nurseha, Senin (17/7/2017).
Alasan lain, kata Nurseha, jumlah anak-anak yang berusia layak untuk bisa mendaftar SD di wilayah Kelurahan Sukosari sangatlah minim.
Ia mengaku, pihak sekolah sudah berupaya menarik minat orangtua agar mendaftarkan anaknya ke SDN Sukosari.
Misalnya, kata Nurseha, melakukan sosialisasi ke sekolah taman kanak-kanak (TK), berkoordinasi dengan kelurahan, dan mendatangi calon murid langsung ke rumahnya.
Baca: Bikin Ngeri, Karena Dua Sosok Ini, Marinir Pernah Berencana Tenggelamkan Singapura Hanya Dalam 2 Jam
"Bahkan kami juga sudah door to door, tapi hasilnya ya seperti sekarang ini," ujarnya.
Nurseha menambahkan, minimnya jumlah siswa baru tidak hanya terjadi pada tahun ajaran ini saja, pada tahun ajaran sebelumnya sekolahnya juga kekurangan murid.
Pantauan di lokasi, pada hari pertama masuk sekolah, siswa baru tidak langsung mendapat pelajaran di dalam kelas.
Tiga siswa baru, hanya diberi materi masa pengenalan lingkungan.
Baca: Ciptakan Lagu Kebangsaan Singapura, Pria Asal Indonesia Ini Nasibnya Justru Miris di Kampung Halaman
Ketiga murid baru, diajak berkeliling lingkungan sekolah bersama siswa kelas 2 hingga kelas 6 dan para guru.
Selanjutnya, ketiga murid baru diajak ke dalam kelas dan diberikan penjelasan oleh guru tentang kegiatan belajar di kelas.
Kegiatan pengenalan lingkungan akan dilaksanakan selama tiga hari, Senin(17/7/2017) hingga Rabu (19/7/2017).
Baru kemudian, pada Kamis (20/7/2017) kegiatan belajar mengajar dimulai.
Baca: Indonesia dan Monaco Warna Benderanya Sama, Lalu Siapa yang Menconteknya? Jawabannya Tak Terduga
Seorang murid baru kelas, Vellysa Putri Ramadhani (7) mengaku senang meski tidak memiliki banyak teman di kelasnya.
Ia mengaku mau bersekolah di SDN Sukosari karena dekat dengan tempat tinggalnya.
"Iya, senang. Dekat rumah," katanya.
Baca: Disebut Menginspirasi Bazooka, Senjata Rancangan Gajah Mada Ini Juga Bikin Ngeri Bangsa Eropa
Untuk diketahui, siswa di SDN Sukosari secara keseluruhan berjumlah 54 siswa, dengan rincian siswa kelas 1 sebanyak 3 siswa, kelas 2 sebanyak 4 siswa, kelas 3 sebanyak 13 siswa, kelas 4 sebanyak 6 siswa, kelas 5 sebanyak 12 siswa, dan kelas 6 sebanyak 16 siswa.
Dihubungi terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Madiun, Heri Wasana belum dapat dikonfirmasi. Demikian juga Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Madiun, Hariadi juga belum dapat dikonfirmasi. (Surya/Rahadian Bagus)
Baca: Ribut Sama Kasir Supermarket Sampai Naik Meja, yang Dilakukan Cewek Ini Selanjutnya Bikin Jijik