Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bu Lurah Cantik Dibunuh

Polisi Kesulitan Korek Data dari Keluarga Soal Tewasnya Istri Kades, Reaksi Suami Jadi Penyebabnya

Polisi berniat mengusut kasus tewasnya istri kades, Luluk Diana, namun hal itu justru terhambat oleh reaksi sang suami. Seperti apa?

Editor: Januar
SURYA/SUGIYONO
Foto kenangan almarhum Luluk Diana bersama keluarga yang dipajang di dinding rumah Kepala Desa Sidojangkung Kecamatan Menganti, Rabu (8/9/2017). 

TRIBUNJATIM.COM - Warga Mojokerto beberapa waktu lalu dihebohkan oleh sebuah peristiwa.

Mayat perempuan cantik tanpa identitas yang ditemukan terbujur kaku di kawasan Hutan Watu Blorok, petak 75E RPH Kupang, KPH Mojokerto, Desa Kupang, Kecamatan Jetis pada Selasa (8/8/2017) sore, akhirnya terkuak.

Perempuan 38 tahun yang masih lengkap mengenakan kaos lengan pendek dan jins itu bernama Luluk Diana warga Desa Sidojangkung, Kecamatan Menganti, Kebupaten Gresik.

Dia diketahui seorang Bu Lurah. Karena suaminya menjabat sebagai Kepala Desa (Kades) di Desa Sidojangkung, Gresik.

Baca: Masjid Ini Setiap Jumat Selalu Terima Sedekah Aneh Jemaahnya, Saat Dibuka Isinya Bikin Netizen Syok

Baca: Banyak Dicari, Foto Pria yang Diduga Jadi Pembakar Zoya Beredar, Netizen Fokus Pada Kaki Kanannya

Perempuan yang memiliki paras cantik ini, pertama kali ditemukan oleh Supriyadi warga Dusun Bendo, Desa Jolotundo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Selasa (8/8) sore.

Saat itu, Supriyadi mengaku akan mencari rumput di lahan milik Ngatimin yang ada di petak 75E RPH Kupang, KPH Mojokerto.

Ketika itulah, matanya melihat ada sesosok tubuh perempuan tergeletak. Dia memakai kaos lengan pendek dan celana jins.

Saksi Supriyadi lantas mendekat dan tubuh si perempuan yang ditemukannya sudah dalam kondisi tidak bernyawa.

Baca: Baru Sehari Tulisan Soal Zoya yang Dibakar Sudah Dibagikan Jutaan Kali, Netter Sampai Gak Percaya

Baca: Aksinya Berjalan Mulus Tanpa Jejak, Pencurian Oleh 2 Maling Ini Malah Terbongkar Karena Hal Beginian

Setelah itu, ia pun langsung bergegas melaporkan penemuan mayat tersebut ke warga setempat.

Saat ditemukan, korban masih memakai kaos merah berkerah dan berlengan pendek, sandal, alroji dan celana jeans biru muda.

Perhiasan berupa kalung, anting dan cincin juga masih melekat di tubuhnya.

Hanya saja, tak ada satupun identitas yang ditemukan di lokasi.

Baca: Diajak ke Hotel, Anak Panti Asuhan Disetubuhi Penjaganya Bergiliran, Seminggu Mainnya Sebanyak Ini

⁠⁠⁠⁠⁠

Baca: Hanya Karena Dengarkan Lagu Ini Berjam-Jam, Mahasiswa Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

Kasatreskrim Polresta Mojokerto AKP Suhariyono mengatakan, identitas korban terungkap sesaat setelah mengetahui informasi yang beredar melalui sosial media (sosmed).

Tidak hanya itu, korban juga merupakan Bu Lurah. Dia istri dari Kepala Desa Sidojangkung.

"Korban adalah istri dari Kepala Desa Sidojangkung," katanya, Rabu (9/8/2017)
Dari hasil otopsi luar, korban mengalami luka memar di bagian tengkuk. Untuk memastikan penyebab kematian korban, jenazah Luluk dipindahkan dari RSUD dr Wahudin Sudiro Husodo Kota Mojokerto ke RSUD dr Soetomo, Surabaya.

Baca: Banyak Dihujat Usai Aksi Brutalnya Saat Lawan Persebaya, Kiper Ini Kembali Bikin Bonek Berang

Baca: Aneh, Mau Naik Haji, Pria Ini Malah Ngesot-ngesot dan Main Kabel di Lantai, Istri dan Petugas Pusing

"Ada dugaan pembunuhan, kita tunggu hasil dari forensik ya," jelasnya.

Sampai saat ini, polisi masih terus memburu pelaku yang tega menghabisi ibu dua anak ini. Namun Suhariyono masih belum bisa mengorek informasi lebih dalam dari keluarga, lantaran masih berduka.

"Suami masih kaget," tandasnya.

Sementara itu, otopsi jenazah tersebut usai dilakukan sekitar pukul 04.00 WIB di RSU dr Soetomo, Surabaya.

Baca: Komplain Soal Pelayanan Ojek Online, Foto Cewek Ini Viral, Netter: Otaknya Gak Seindah Penampilannya

Baca: Aduuh, Mau Naik Haji Malah Bawa Benda Beginian Sebanyak Ini, Akhirnya Kena Razia Petugas Deh

Berdasarkan database ruang jenazah RSUD Dr Soetomo, wanita berusia 38 tahun ini sudah diambil oleh perwakilan dari Polsek Jetis Mojokerto, AKP Amat.

"Jenazahnya dikirim dari RS Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto, dan tiba di RSUD Dr Soetomo pada pukul 02.30," ungkap dr Nova Juli, dokter forensik yang bertugas siang ini.

Baca: Aneh, Sempat Lari-Lari Saat Jam Tidur, Wanita Ini Tolak Naik Haji Saat Mau Diberangkatkan

Baca: Dibenci Karena Dianggap Khianati Indonesia, Pemain Timnas Qatar Kembali Bikin Berang Suporter

Menurutnya, petugas otopsi yang menangani jenazah telah berganti shift pada pukul 08.00 pagi ini.

Namun, berdasarkan database hasil otopsi menunjukkan adanya penganiayaan.
"Jenazah sudah dikirim ke keluarga," tegasnya.

Berita ini telah mengalami penggantian di bagian foto. Atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan kami mohon maaf.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved