Usai Tangkap Pembunuh Istri Kades, Polisi Sebut Pelaku Memang Punya Hubungan dengan Korban
Terungkap, ternyata Luluk Diana dengan pembunuhnya memang memiliki hubungan. Seperti apa ya?
Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kasus pembunuhan mayat Luluk Diana (38), yang merupakan istri Kades Sidojangkung, Menganti, Gresik, yang ditemukan warga di kawasan Hutan Watu Blorok, Mojokerto, akhirnya terungkap.
Luluk merupakan korban penembakan seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) AL, berinisial TRI S.
"Kejadian ini bermula pada tanggal 8 Agustus 2017, lalu esoknya, sekitar pukul 14.00 WIB, polisi menerima informasi penemuan sesosok mayat perempuan di Hutan Jati di Desa Blorok, Mojokerto," tegas Wadirkrimum Polda Jatim, AKBP Teguh Yuswardhie.
Selanjutnya, polisi melakukan identifikasi terhadap korban mayat perempuan itu.
Baca: Usai Buang Bayi, Mahasiswi Ini Muncul di Tengah Warga Agar Tak Ketahuan, Netter Fokus Posisi Kakinya
Baca: Kades Sidojangkung Blak-blakan Soal Tawarannya yang Pernah Ditolak Istrinya Sebelum Tewas Terbunuh
Diketahui korban ternyata bernama Luluk Diana.
"Langsung kita kembangkan kepada keluarganya, terutama kepada suaminya," lanjutnya.
Dia menambahkan, kala itu korban berencana mengambil uang di bank BCA yang berada di wilayah Mojokerto.
Polisi pun mendapat petunjuk setelah melihat CCTV yang berada di Bank BCA Mojokerto.
Baca: Sebelum Tewas Terbunuh, Istri Kades Minta Suaminya Perbesar Sesuatu Karena Dianggap Masih Kecil
Baca: Terungkap, Kebiasaan Istri Kades Sebelum Tewas Terbunuh Suka Pergi Sendiri ke Tempat Beginian
"Kami juga mendapatkan informasi bahwa korban ke sana menggunakan mobil Yaris milik korban dengan plat nomor polisi L 1193 AQ," sambungnya.
Dari rekaman CCTV, polisi memperoleh petunjuk bila korban tidak seorang diri.
"Selanjutnya kami memeriksa CCTV di tol yang mengarah pada pelaku, ternyata pelaku merupakan oknum TNI AL," ucap Teguh.
Selanjutnya polisi, yang berkoordinasi dengan Pomal, melakukan pengejaran pelaku ke beberapa wilayah.
Baca: Lagi Rilis Kasusnya, Jari Tora Sudiro Kepergok Bergerak-gerak, Netizen Malah Minta Videonya Dihapus
Baca: Polisi Kesulitan Korek Data dari Keluarga Soal Tewasnya Istri Kades, Reaksi Suami Jadi Penyebabnya
Hingga akhirnya pelaku ditangkap di Malang.
"Kami berhasil menangkap di Ngantang, Malang," pungkas Tegus sembari membeber barang bukti kejahatan.
Kinu pelaku diserahkan ke penyidik Pomal dan sedang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Rencananya barang bukti juga akan kami serahkan ke Pomal, dengan demikian kasus ini kami nyatakan clear,"kata Teguh.
Teguh melanjutkan, dalam kasus itu hanya ada pelaku tunggal.
"Iya, pelakunya tunggal, jadi hanya ada pelaku dan korban saja. Untuk motifnya ini pelaku murni ya ingin menguasai barang milik korban, tidak ada urusan asmara," lanjut Teguh.
Dia mengutarakan bila korban dan pelaku merupakan teman semasa sekolah.
Sehingga, korban mempercayai pelaku untuk mengawal korban mengambil uang di Bank BCA.
Sayangnya kepercayaan itu justru disalahgunakan setelah melihat segebok uang yang diambil korban.
"Awalnya pelaku diminta korban mengawal mengambil uang, korban dan pelaku merupakan teman sekolah, lalu pelaku mengeksekusi korban di luar mobil ya, bukan di dalam, tapi dieksekusi di tempat kejadian perkara (TKP)," sambung Teguh.
Teguh menuturkan mobil milik korban juga akan diserahkan ke penyidik Pomal sebagai barang bukti.
Pelaku pembunuhan Kopda TRI S merupakan anggota dari kesatuan Kie Zikon Yon 2 Zeni Marinir.
Kini, pelaku yang tinggal di Perumahan Griya Samodra Asri Sidoarjo sedang diproses hukum oleh Pomal tempatnya bekerja hingga proses hukum usai.
Berita ini telah mengalami penggantian di bagian foto. Atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan kami mohon maaf.