Kisah Inspiratif
Jerat Kriminal dan Narkoba tak Menyurutkan Siswa Kampung Anak Negeri ini Jadi Pengibar Paskibraka
Siswa ini pernah terjerembab dalam pengaruh kenakalan remaja, mulai mencuri, minum, mencoba narkoba sebelum akhirnya bangkit.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Mujib Anwar
Lambat laun lantaran sudah punya teman dan merasa nyaman akhirnya Bledheg merasa krasan. Putra sulung pasangan Aminin dan Sulistyowati pun bahkan berhasil merubah pola pikir dan pola hidupnya. Bahkan ia menjadi anak berpretasi dari Kampung Anak Negeri.
“Saya suka tinju, sama main band. Kemarin sempat jadi juara 1 lomba tinju kelas 60 kilogram di Piala Wali Kota, dan kalau main band beberapa kali main di depan bu wali kota,” ucapnya tersenyum.
Saat ini ia tergabung dalam seratus siswa dari seratus sekolah SMA dan SMK di Surabaya yang menjadi pasukan paskibraka Surabaya.
(Nunggak Hutang ke Wali Kota Surabaya, Empat Bulan Rekening PD Pasar Diblokir)
Bledheg mengaku tidak mengajukan diri untuk menjadi paskibraka. Terlebih ia bukan anggota pasukan pengibar bendera di sekolah.
“Tapi karena tinggi saya memenuhi maka saya yang dipilih. Ya bersyukur, dapat pengalaman baru dan bangga juga,” katanya.
Meski melalu masa-masa kelam akibat kenakalan remaja, namun Bledheg mengaku tidak menyesal dan menganggap itu adalah bagian dari proses hidup yang mengantarkannya untuk memaknai hidup menjadi yang lebih baik.
“Ibu saya senang saya sudah tidak nakal seperti dulu. Setiap hari masih kontak sama ibu meski beliau di Kalimantan. Tapi ayah tidak tahu saya di Kampung Anak Negeri,” pungkas Bledheg.
(Kemalingan Laptop dan Banyak Dokumen Penting, Anak Risma Sempat Punya Firasat Aneh ini)
Sementara itu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengataakan siswa yang tergabung dalam Paskibraka ini memang berangkat dari banyak latar belakang. Khusus untuk Bledheg Risma berpesan agar ia tidak malu apalagi minder.
“Justru kamu harus bisa memotivasi teman-teman kamu untuk menjadi lebih baik dan mau berubah,” kata Risma pada Bledheg.
Tidak hanya itu, Risma menyebutkan untuk seratus tim paskibraka Surabaya ini dipilih sebagai siswa yang akan menjadi contoh bagi teman-temannya yang lain. Namun meski beg9itu ia meminta mereka untuk tidak sombong
“Para Paskibraka harus tangguh, tidak mudah putus aja. Dan saya ingin mereka bisa mengerti bahwa bagiamanapun mereka akan dilihat teman-temannya nanti, tapi saya meminta mereka tidak pernah sombong,” kata Risma. (Surya/Fatimatuz Zahroh)