Meski Sempat Diperbolehkan, Jemaah Haji Dilarang Bawa Alat Komunikasi Ini, Jika Tetap Dibawa

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Manik Priyo Prabowo

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Banyak cara agar ketua rombongan Calon Jemaah haji (CJH) tak kehilangan anggotanya saat menjalani ibadah haji di Mekkah.

Selain membawa bendera merah putih yang terikat di tongkat sepanjang satu setengah meter, dua rombongan di kloter 69 dan 73 membawa radio komunikasi atau handy talky (HT).

"Sebelumnya memang pemerintah memperbolehkan karena alasannya untukk komunikasi," jelas Sutarno, Sekretaris I Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Rabu (23/8/2017).

"Kini CJH dilarang membawa radio komunikasi karena petugas bea dan cukai pemerintah Arab Saudi melarangnya," tandas Sutarno.

Seperti yang dijelaskan petugas PPIH Embarkasi Surabaya, petugas bea cukai King Abdul Aziz Internasional mengamankan radio komunikasi (HT) jemaah kloter 69 asal Sidoarjo, Selasa (22/8) pukul 04.00 Waktu Arab Saudi.

Para CJH ini baru sampai di bandara dan masuk di Gate D terminal haji.

Sutarno menegaskan, HT tersebut diamankan petugas dan dapat diambil kembali setelah selesainya pelaksanaan ibadah haji pada kantor Kemenag setempat.

Usai mendapatkan informasi tersebut, Selasa (22/8) petugas akhirnya mengamankan radio komunikasi (HT) dari 95 jemaah calon haji (JCH) kloter 73 asal Sidoarjo.

"Tahun kemarin ga ada yang bawa HT, baru kali ini," jelas Barawiz, salah satu petugas PPIH dari Kabupaten Sidoarjo.

Ninik, salah satuseorang CJH pembawa HT menjelaskan bahwa dirinya dan jemaah lain satu rombongan dianjurkan KBIH untuk membeli dan membawa HT saat berhaji demi memudahkan komunikasi antar jemaah.