TOP 5 Nasional
Dari 'Rumah Hantu' Dirjen Hubla Buat Simpan Keris Hingga First Travel Nunggak Hotel di Arab
Berikut lima berita terpopuler Nasional di TribunJatim.com, pada Jumat (25/8/2017)
Penulis: Edwin Fajerial | Editor: Edwin Fajerial
Rumah berada di tengah-tengah berdampingan dengan rumah lainnya. Namun, rumah di sisi kanan dan kiri maupun di bagian depan tidak ada orang yang menempati. Rumah susun itu terdiri dari tiga lantai.

Untuk mencari barang bukti tambahan terkait kasus suap, penyidik KPK menggeledah kembali kediaman ATB.
Menurut Suroto, sebanyak delapan petugas KPK didampingi aparat kepolisian menggeledah tempat itu pada Jumat sekitar pukul 05.00 WIB.
Sebelum penggeledahan dilakukan, dia bersama para penyidik sempat melaksanakan ibadah Shalat Subuh berjamaah di musala yang letaknya tidak jauh dari kediaman ATB.
Penggeledahan berlangsung selama empat jam.
"Setelah shalat subuh baru digeledah. Perempuan empat orang. Laki-laki empat orang. Polisi dua," jelasnya.
Suroto menyaksikan secara langsung penggeledahan itu. Dia melihat keadaan rumah dari ATB yang berantakan. Sejumlah pakaian menumpuk di atas tempat tidur.
Dia menjelaskan, di depan pintu ada tumpukan kardus. Kardus-kardus berisi buku dan barang-barang menumpuk tidak beraturan. Ada meja CPU, printer, dan koper.
Dari penggeledahan itu, penyidik turut menyita sekitar empat keris, 10 cincin, sejumlah berkas, pulpen, dan satu tombak yang diduga sebagai cinderamata atau tombak.
"Barang-barang yang berharga, batu (akik,-red), cincin, jam, buku tabungan, keris, kertas transparan," ulasnya.
Setelah melakukan penggeledahan di tempat itu, petugas KPK mencabut pita berwarna merah yang diletakkan di depan rumah. Pintu rumah itu juga dikunci.
"Sekarang segel dah dicopot karena sudah dibawa semua. Kunci dibawa KPK," tambahnya.
2. Duit Suap Keruk Pelabuhan Diduga Sering Dipakai untuk 'Jajan' PSK? Ini Jawaban Dirjen Hubla
Dirjen Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Antonius Tonny Budiono terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) petugas KPK.
Antonius Tonny Budiono tertangkap dengan barang bukti dugaan suap 33 ransel berisi Rp18,9 miliar dan empat kartu ATM bersisa saldo Rp1,174 miliar di dalam mess tempat tinggalnya, Gunung Sahari, Jakarta Pusat.