Jangan Asal Ikut Tren! Ingin Ubah Warna Rambut, Wanita Ini Malah Harus Botak dan Derita Luka Bakar
Agar mendapat hasil yang memuaskan, maka seseorang disarankan untuk melakukan perawatan mewarnai rambut di salon.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM - Tren rambut kini semakin berkembang.
Satu di antaranya adalah mewarnai rambut.
Warna-warna yang hadirpun makin beragam.
Agar mendapat hasil yang memuaskan, maka seseorang disarankan untuk melakukan perawatan mewarnai rambut di salon.
(Niat Tunangan, Kekasih Pria Ini Malah Meregang Nyawa, Yang Dilakukannya Saat Pemakaman Bikin Sedih)
Memilih salonpun juga tak boleh sembarangan.
Produk pewarna yang digunakan salon juga harus dipastikan aman.
Selain itu, tak semua orang cocok menggunakan produk pewarna rambut.
Seperti yang dialami oleh wanita berikut.
Sebuah kisah seorang wanita usai mewarnai rambutnya baru-baru ini viral di media sosial.
Niat awal untuk mewarnai rambutnya, wanita bernama Deng ini malah harus terpaksa mencukur habis rambutnya.
(Persebaya Surabaya Siapkan Tim Jelang Laga Pamungkas Lawan Persinga Ngawi)
Tak hanya itu, ia juga mengalami luka bakar di kulit kepalanya.

Dilansir dari World Of Buzz, kejadian ini terjadi di Sichuan, China.
Deng berniat mewarnai rambutnya menjadi abu-abu kehijauan.
Pada tanggal 1 Agustus 2017, iapun mengunjungi satu salon untuk mewujudkan keinginannya.
Awalnya ia memiliki rambut berwarna hitam, sehingga penata rambut harus "bleaching", memutihkan rambutnya.
(Si Cantik Suki, Kucing Bengal Asal Kanada yang Hobi Traveling Keliling Dunia! Intip 10 Foto Kecenya!)
Penata rambut tersebutpun kemudian mengatakan bahwa warna rambutnya tidak konsisten, sehingga ia memulai proses keduanya.
Kemudian saat itu, Deng mengeluh bahwa ia merasakan kulit kepalanya terbakar, tapi penata rambut mengatakan bahwa ini normal dan meminta ia untuk bertahan sebentar lagi.

Setelah itu, dia mengecat rambutnya untuk ketiga kalinya.
Lagi, Deng mengeluh bahwa kulit kepalanya masih sakit dan mengatakan bahwa itu mungkin karena kualitas produk cat rambutnya.
Penata rambutnya menjawab, "Tidak mungkin!", lalu iapun terus mengecat rambut Deng.
Akhirnya, proses pewarnaan tersebut selesai usai memakan waktu tujuh jam.
(Sekitar 6.000 Orang Mengadu Nasib Ikut Seleksi Penerimaan CPNS Kemenkumham Kanwil Jawa Timur)
Namun, hasil warna yang diharapkan ternyata tak sesuai permintaan Deng.
Rambutnya menjadi berwarna hijau apel, dan bukannya abu-abu kehijauan.
Iapun kemudian protes dan meminta rambutnya dikembalikan ke warna aslinya.
Sekali lagi, rambut Deng diwarnai dengan warna hitam.
Kembali, ia merasakan sakit luar biasa di kulit kepalanya.
Penata rambutnya menyuruhnya bertahan sedikit lebih lama, namun Deng tidak tahan lagi.
Pukul 11.00 WIB, dia memanggil putrinya untuk menjemputnya di salon.
(Oki Setiana Dewi Bagikan Kisah Inspiratif Saat Haji, Netizen Malah Penasaran dan Tanyakan Hal Ini)
Penata rambutnya akhirnya menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres dan dengan cepat membantunya membersihkan pewarna rambut.
Deng kemudian ke rumah sakit dimana dokter kulit mengatakan bahwa dia menderita syok anafilaksis karena reaksi alergi terhadap pewarna rambut.
Kulit kepalanya diketahui menderita luka bakar karena bahan kimia.
Ahli dermatologi tidak punya pilihan selain menyarankan Deng untuk mencukur semua rambutnya yang panjang karena dia takut pewarna residu dapat menyebabkan reaksi yang lebih buruk.
Tak punya pilihan lain, Deng lalu menuruti hal tersebut.

"Saya selalu memiliki rambut panjang dan saya tidak dapat menerima penampilan botak saya sekarang. Sebagai seorang wanita, saya benar-benar mengerti rasa sakitnya!" ujarnya dikutip dari World Of Buzz.
Setelah kejadian traumatis tersebut, Deng memutuskan untuk menuntut salon rambut itu sebagai kompensasi atas biaya pengobatan, kerusakan mental, dan biaya wig sejumlah 60.000 yuan atau sekitar Rp 122 juta.