Cegah Bentrok Antar Pesilat di Madiun, Peserta Ziarah Makam dan Suran Agung Dilarang Pakai Beginian
Gesekan antara pesilat dengan masyarakat dan pesilat dari perguruan lain selalu terjadi, saat pelaksanaan Suroan Agung.
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Peserta Ziarah Makam PSH Teratai dan Suran Agung PSH Winongo pada tahun ini dilarang menggunakan sepeda motor roda dua (R2).
Tujuannya, untuk mencegah terjadinya gesekan antara pesilat dengan masyarakat dan pesilat dari perguruan lain.
Hal itu disampaikan Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Jatim Kombes Pol Heri Sitompul, Selasa (12/9/2017), usai memberi pengarahan pelaksanaan operasi Aman Suro 2017, kepada Satuan Tugas Pengamanan Terate (Satgas Pam Ter) dan Korlap PSH Winongo, di Asrama Haji, Kota Madiun.
(Demi Beli Kosmetik Mewah, Wanita Cantik di Kediri Gadaikan Barang Berharga, Ternyata . . .)
Menurut Heri, berdasar hasil evaluasi, penggunaan roda dua ini sangat rentan timbulnya gesekan-gesekan sehingga perlu dirubah polanya.
"Makanya nanti peziarah ditampung menggunajan roda empat, bisa mobil, bus atau truk bak tertutup," ujarnya.
Kepada petugas pengamanan baik dari PSH Teratai dan PSH Winongo serta 11 ketua perguruan pencak silat yang tergabung dalam Paguyuban Pencak Silat, pihaknya, kata Heri minta agar mereka sellau menjaga kondusifitas anggotanya pada saat acara ziarah.
"Semua harus dapat mengendalikan diri untuk melakukan kegiatan yang kontraproduktif yang mengakibatkan ketersinggungan dengab kelompok lain," tegasnya.
(Miris, Siswi SMA ini Pilih Tempat Suci untuk Membuang Bayi Hasil Hubungan Gelap)
Komandan Korem 081/Dhirotsaha Jaya, Kolonel Inf R. Sidharta Wisnu Graha juga minta panitia membuat perencanaan kegiatan dengan baik dan terkontrol. Sebab, mengendalikan ribuan massa bukanlah persoalan yang mudah.
"Kami dari aparat kemanan minta bantuan kepada bapak-bapak untuk bersama-sama mengamankan, agar tercipta kegiatan yang aman," katanya.
Sidharta juga berpesan kepada para peserta ziarah makam dan Suran Agung agar menjaga ketertiban dan mematuhi aturan serta kesepakatan yang telah disetujui bersama.
"Saya minta semua aturan diikuti, niat kami hanya ingin mengamankan. Madiun ini bukan hanya kita saja isinya. Kita semua bersaudara, mari kita jaga ketertiban," katanya.
(Tol Jombang-Mojokerto Seksi 2 Mulai Uji Coba Gratis, Catat Waktu dan Titik Gebang Masuknya)
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pencak Silat Madiun mengatakan seluruh anggota dari 11 perguruan silat yang tergabung di Paguyuban Pencak Silat Madiun sudah sepakat dengan aturan baru, larangan menggunakan sepeda motor roda dua saat menghadiri acara.