Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ditangkap Karena Kasus Ujaran Kebencian, Berikut 4 Fakta Asma Dewi, Nomor 2 Bikin Kaget

Dewi ditangkap lantaran mengunggah konten ujaran kebencian dan penghinaan agama dan ras tertentu di akun Facebook miliknya.

Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Dwi Prastika
Facebook
Asma Dewi 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pipin Tri Anjani

TRIBUNJATIM.COM - Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap pelaku sindikat kelompok pelaku kejahatan siber.

Kali ini, seorang wanita bernama Asma Dewi ditangkap di Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Jumat (8/9/2017).

Dewi ditangkap lantaran mengunggah konten ujaran kebencian dan penghinaan agama dan ras tertentu di akun Facebook miliknya.

(Kisah Memilukan Bayi Debora, Tak Mampu Bayar Biaya Perawatan Rumah Sakit, Nyawanya Pun Melayang)

Kini, tersangka kasus penyebaran ujaran kebencian Asma Dewi dititipkan di rumah tahanan polda Metro Jaya.

Namun, kasus Asma Dewei masih tetap ditangani oleh Mabes Polri.

Dari pendalaman kasus, Dewi diketahui memeliki hubungan dengan kelompok Saracen.

Barang bukti yang disita dari tersangka adalah dua unit device dan postingan berbau SARA.

Lantas siapakan Asma Dewi itu?

Dilansir dari beberapa artikel Kompas dan Tribunnews, berikut empat fakta terkait Asma Dewi.

(Tes Penerimaan CPNS Kemenkumham, Peserta Jalani Ujian TKD di Politeknik Pelayaran Surabaya)

1. Ibu rumah tangga

Sesuai KTP, Asma Dewi sehari-hari merupakan ibu rumah tangga yang beralamat di Ciledug Raya , Jakarta Selatan.

Tapi, Asma Dewi tinggal di Sulawesi Utara selama ini.

2. Transfer 75 juta ke Saracen

Awalnya, Dewi ditangkap lantaran mengunggah ujaran konten kebencian agama atau ras tertentu.

Kemudia pihak penyidik menemukan fakta terbaru dari pendalaman kasus.

Diketahui Dewi mentransfer uang sebesar Rp 75 juta ke pengurus inti kelompok Saracen.

Uang ditansferkan ke Bendahara Saracen.

(Sediakan Jasa Penyebar Hoaks dan Hatespeech, Saracen Diakui Menkominfo Susah Dibekuk)

Dalam mutasi rekening, tertulis uang itu untuk membayar Saracen.

Namun, belum diketahui apakah Dewi merupakan anggota aktif Saracen atau sebagai pihak pemesan, atau perantara.

3. Bagian dari Tamasya Al Maidah

Asma Dewi rupanya juga terlibat dalam Pilkada DKI Jakarta.

Ia disebut-sebut merupakan bagian dari Tamasya Al Maidah yang merupakan gerakan aktif saat Pilkada DKI Jakarta pada April 2017 lalu.

Mereka memobilisasi massa dari daerah ke Jakarta untuk mengawal proses pemilihan kepala daerah.

Dikutip dari Kompas, pihak panitia Tamasya Al Maidah membantah hal tersebut.

(Berkonflik dengan Agensi, Kim Tae Dong Produce 101 Season 2 Curhat di Instagram, Bakal Nyusul JBJ?)

Saat dikonfirmasi, Ketua Panitia Tamasya Al Maidah, Ansufri Idrus Sambo membantah bahwa Dewi merupakan koordinator ataupun panitia Tamasya Al Maidah.

Menurutnya, Dewi hanya berperan sebagai relawan.

4. Saudara polisi aktif

Bukan sembaran orang, Dewi ternyata juga memiliki dua saudara yang seorang polisi aktif.

Kedua kakaknya ada polisi wanita dan polisi laki-laki.

Bahkan, Dewi ditangkap di rumah salah satu kakaknya di Komplek Polri Jalan Ampera Raya A No 17.

(Mercedes-Benz Hadirkan New Axor 16 T Sebagai Jawaban Kebutuhan Industri di Surabaya)

"Polisi aktif, kakaknya polisi aktif. Polwan dan polisi laki laki, yang polwan aktif di Mabes Polri, yang laki saya lupa. Itu junior saya," ujar Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, kepada wartawan di Mabes Polri, Jln Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (11/9/2017) dikutip dari Tribunnews.

Namun, Setyo memastikan kedua kakaknya tidak terlibat dengan aktivitas yang diduga dilakukan oleh adiknya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved