Warga di Lamongan Sulap Jantung Pisang Jadi 8 Makanan Ringan, Satu Produk Paling Digemari Anak-anak
Kreativitas warga di Lamongan ini membuat dia berhasil menyupal jantung pisang jadi berbagai olahan yang digemari masyarakat. Orang tua dan anak-anak.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Jika di Glagah, Kabupaten Lamongan terdapat pengrajin kerupuk dengan memanfaatkan hati dalam batang pohon pisang.
Sementara di Desa Latukan Kecamatan Karanggeneng berbeda, ada seorang warga yang sangat kreatif membuat kerupuk dan jajanan yang bahan bakunya sama dari organ pohon pisang, yakni jantung pisang.
Konsepnya hampir sama dengan kerupuk dari Glagah yang dibuat dari hati pohon pisang.
Diambil bagian dalamnya itu kemudian dipotong kecil-kecil, diblender lalu disaring dan diambil airnya dan dicampur dengan tepung dan bahan-bahan lain.
Dikukus kemudian diiris-iris dengan bentuk sesuai keinginan pengolah atau produsen. Jika di Glagah hanya untuk satu macam kerupuk saja.
(Peduli Nasib Rohingya, Santri di Lamongan Turun ke Jalan Galang Dana Kemanusiaan)
Zazid, warga latukan ini beda. Ia benar - benar tanpa mengenal putus asa saat beberapa kali eksperimennya pernah gagal.
Jantung pisang ini ditangan Zazid diolah hingga menjadi 8 macam jenis makanan olahan, luar biasa.
Jantung pisang yang mudah ditemui karena pohon pisang dapat tumbuh subur di daerah tropis, termasuk di Lamongan, menjadi modal utama bagi Zazid.
Bagi Zazid, tidak hanya buah pisang saja yang mempunyai nilai jual tinggi."Jantungnya sama mempunyai nilai jua yang menjanjikan. Asalkan diolah dan dikemas dengan baik," kata Zazid, Jumat (2/9/2017).
(Jadi Korban Tabrak Lari, Warga Tuban Sekujur Tubuhnya Hilang di Jalan Nasional Lamongan)
Apa yang dilakukan oleh tangan terampil warga Desa Latukan, Kecamatan Karanggeneng ini patut untuk dicontoh.
Bagaimana tidak, mereka menjadikan jantung pisang yang selama ini tidak pernah terpikir dan umumnya dibuang begitu saja seolah tak ada nilainya, di tangan laki - laki ini bisa diolah menjadi makanan ringan bernilai jual .
Melalui sekian banyak ekaperimen, hasilnya, bisa dibuat hingga menjadi 8 macam olahan makanan ringan dari jantung pisang.
Ide awalnya, menurut Zazid, ia melihat banyaknya pohon pisang di desa yang selama ini hanya dimanfaatkan buahnya saja.
(Pejabat Sering Kejebak saat Mau ke Kantor BIN, Begini Keluhan Pimpinan Badan Intelijen)
Padahal, aku Zazid, jantung pisang sejak lama dikenal bisa dimanfaatkan untuk diolah sebagai salah makanan ringan.
Oleh Zazid, jantung pisang ini diubah menjadi makanan ringan yang enak. Tak tanggung-tanggung, jantung pisang ini diubah menjadi 8 olahan makanan ringan.
Bahkan Zazid optimis bisa mengembangkan hingga menjadi 10 olahan makanan hanya dari bahan dasar jantung pisang.
"Insya Allah bisa mengembangkan jantung pisang ini menjadi 10 macam olahan makanan," ungkapnya.
(Keluar dari Girlband, Artis Cantik dan Seksi ini Tiba-tiba Selalu Berhijab, Ternyata dia sudah jadi)
Zazid menuturkan, sejumlah olahan makanan berbahan dasar jantung pisang ini diantaranya adalah keripik, kerupuk, kemplang, stick, dan cilok yang digemari anak-anak, serta sejumlah makanan ringan lainnya.
Untuk pembuatannya pun, Zazid mengaku sangat mudah karena jantung pisang yang telah diambil dari pohonnya kemudian dikupas untuk diambil bagian paling dalamnya.
"Bagian dalam dari jantung pisang kemudian diolah menjadi makanan ringan," tuturnya.
Tak ingin potensi olahan makanan berbahan dasar jantung pisang ini hanya menjadi bahan perbincangan semata, ternyata pihak desa melirik dan memberi perhatian warga kreatif ini.
(Kim Jong Un Tak Takut Amerika, Malah Sebut Presiden Trump Orang Gila)
Desa Latukan melalui BUMDes pun memasarkan produk olahan jantung pisang ini.
Saat ini, BUMDes melakukan pemasaran produk ini baru sebatas di desa - desa sekitar dan berencana untuk memperluas area pemasarannya ke kota.
Untuk memperluas daerah pemasaran Zazid mengaku telah digandeng BUMDes dan menjadikan olahan makanan dari jantung pisang ini sebagai salah satu unit usaha.
"Alhamdulillah pihak.desa sangat memperhatikan kami," ungkap Zazid.
Ia berharap, apa yang sudah dirintisnya ini akan berkembang pesat seiring dengan dukungan BUMDes.
Zazid optimis usaha ini akan dikembangan oleh warga lainnya, apalagi soal bahan baku tidak akan ada kesulitan.
Pasalnya warga desa umumnya masih banyak yang menanam pohon pisang. Kalaupun saat diambil jantungnya, kondisi buahnya sudah berwujud.
"Setelah berbuah normal kan baru dipotong jantungnya," tegas Zazid. (Surya/Hanif Manshuri)