Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Mbah Surono : Letusan Gunung Agung Bisa Lebih Besar atau Bisa Juga Tak Meletus

Ketika berita mengenai aktivitas gunung api di Indonesia merebak, Surono menjadi salah-satu orang yang cukup banyak dicari, khususnya oleh media, unt

Editor: Yoni Iskandar
Gunung Agung saat diabadikan dari Pura Besakih, Karangasem,Jumat (22/9/2017) - TribunBali 

S: Paling tidak dampak langsungnya tidak melebihi radius 9 kilometer dan perluasan sektoral maksimum 12 kilometer dari gunung itu. Ya seperti yang sudah diumumkan (pemerintah) itu. Karena itu, warga di kawasan bahaya itu harus mengungsi semua toh. Jangan berandai-andai di luar (jarak, red) itu. Kalau berandai-andai, salah sudah pasti dan jika benar hanyalah kebetulan.

TB: Pada letusan Gunung Agung tahun 1963 disebutkan bahwa kekuatannya letusan 10 kali lipat dari letusan Gunung Merapi di Yogya tahun 2010. Benar itu pak? Bagaimana kemungkinan kekuatan letusan jika Gunung Agung meletus ?

S: Ya bisa saja lebih besar dari Merapi, dan bisa pula tidak atau bisa lebih kecil. Letusan Merapi saja kan tiba-tiba lebih besar dari letusan-letusan dia yang lalu-lalu. Ya kalau seandainya Gunung Agung meletus dan letusannya seperti sebelumnya, mereka yang mengungsi 9 kilometer atau maksimum 12 kilometer dari gunung ya aman. Jadi kalau sudah mengungsi sesuai rekomendasi ya aman lah.

TB: Berapa derajat Celcius perkiraan suhu magma dan fluida (cairan) yang sedang bergeser naik ke permukaan Gunung Agung?

S: Kalau suhu magma di selatan Bali sampai cair itu kan mungkin 1.000 derajat Celcius lebih, atau 1.300 derajat lah. Terus bergerak menuju Gunung Agung kan pasti mendingin itu. Enggak tahu saya mendinginnya sampai berapa, tapi cair mungkin tinggal 1.100-an derajat lah.

TB: Untuk Gunung Agung, zat-zat atau unsur apa saja yang terkandung dalam magmanya?

S: Sama seperti gunung api lainnya. Gunung Agung standar saja seperti gunung api lain. Ada belerang, CO2, jelas itu magmanya, silica-nya juga. Tidak ada bedanya dengan gunung api lainnya.

TB: Gas yang terkandung dalam magma?

S: Kalau gas kan hampir setiap gunung api ada. Karena ada panas, panasnya menjadi dingin, magma mendingin kan mengeluarkan gas. Magma bercampur, ada gas belerang, gas PU, CO2, macam-macam itu.

Kepulan asap solfatara kembali menyembul dari Gunung Agung, Minggu (24/9/2017) pagi.

Namun kepulan asap yang dikeluarkan tidak terlalu tebal.

Asap tipis ini mulai terpantau sejak pukul 06.00 Wita.

"Jadi kondisi terakhir pukul 06.00 Wita secara visual terlihat ada kepulan asap tipis mencapai ketinggian 200 meter dari puncak Gunung Agung. Kepulan asap itu dilaporkan juga dari Rendang dan dari utara ada laporan," jelasnya.

Munculnya kepulan asap putih dari kawah gunung ini mengindikasikan terjadinya pemanasan terus menerus.

"Tadi pagi juga kami lihat ada kepulan asap putih dari kawah. Itu mengindikasikan adanya pemanasan terus menerus. Begitu magmanya mendekat ke permukaan, pemanasan air lebih dulu menjadi uap. Ini yang menyembul ke atas," paparnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved