Sulap Sampah Warga jadi Kostum Mempesona di Trawas Trashion Carnival, Beratnya Puluhan Kilo Hingga
Limbah sampah, terkadang membuat beberapa orang menjadi jengkel dan kesal. Tapi ditangan para kreator muda disulap jadi sesuatu yang sangat istimewa.
Penulis: Rorry Nurmawati | Editor: Mujib Anwar
Hasil dari kerja keras ini pun membuahkan hasil, berbagai prestasi perlombaan kerap kali dijuarai.
Seperti, Parade Batik Kota Mojokerto di tahun 2015 dan 2017, Tretes Fashion Carnival 2016. Dari sinilah, kostum-kostum yang dimiliki TTC mulai dilirik para peminat.
"Ada yang sewa juga, ada yang minta dibikinkan. Alhamdulillah sekali," katanya sembari tersenyum.
Kendati demikian, Tri tak pernah meninggalkan identitas Mojokerto yang dikenal dengan peninggalan dari Kerajaan Majapahit.
Ia pun menuangkan berbagai varian Majapahit di setiap sentuhan kostum karnival. Mulai dari pusaka, artefak hingga pernak pernik lainnya.
"Ini identitas yang membedakan TTC dengan kostum karnaval lainnya. Ketika orang melihat, mereka akan tahu bahwa kami dari Mojokerto," ungkapannya. (Surya/Rorry Nurmawati)