Bentrok Suporter VS Pendekar PSHT
M Anies Tewas Usai Bentrokan Antara Bonek dan PSHT, Ibu Korban: Pelakunya Jangan Dikasih Ampun
Bentrokan antara pendukung persebaya yang akrab disapa bonek mania dengan Persatuan Setia Hati Teratai (PSHT) menyisakan...
Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Anugrah Fitra Nurani
"Adiknya masih umur tiga tahun, dia bantu bayarin sekolahnya," lanjutnya sembari melamun.
Hingga kini, Tarisih masih tak percaya telah ditinggal putra tercintanya yang selalu di bangga-banggakannya itu. (3/10/2017)
"Ya tidak menyangka mas, anak saya pergi (meninggal dunia), pokoknya pelakunya harus ditangkap dan dihukum seberat-beratnya, jangan dikasih ampun," kata Tarisih sembari meninggikan nada bicaranya.
(Ojek Online Melintas di Jalan Kebon Rojo Surabaya, Sweeping Pendemo Angkutan Umum Kisruh)
Ia mengaku iba melihat menantu dan cucunya yang hendak berusia tujuh bulan itu.
"Ya kasihan lihat istri dan anaknya," papar Tarisih.
Tarisih juga mengatakan kala itu putranya hanya sesekali pergi bersama Eko Ristanto yang tak lain adalah sepupu Anies.
Tarisih mengaku tak tahu bila putranya kala itu tengah pergi bersama Eko.
Pasalnya Anies tak tinggal serumah lagi bersamanya.
Pasca hal tersebut, pada Minggu malam (1/10/2017) itu pula jasad Anies sendiri akan disemayamkan di Simo Pohaman Surabaya.
Namun untuk jasad keponakannya bernama Eko, dibawa ke Tlogorejo, Kepuh Baru, Bojonegoro.
"Saya minta ke polisi agar menangkap pelakunya, hukum seberat-beratnya, Jangan dikasih ampun," tutul Tarisih lalu meninggalkan TribunJatim.com.