Spesialis Penjambret Ibu-ibu Dibekuk, Terungkap Modus dan Target si Emak yang Dibidik
Spesialis jambret dengan menyasar korban para ibu ini akhirnya tak berkutik, setelah beberapa kali beraksi dan membuat ibu-ibu trauma.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Mujib Anwar
lihat foto
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Petugas Satreskrim Polres Blitar Kota membekuk dua pelaku jambret yang sering menyasar ibu-ibu di jalan raya.
Pelaku pertama bernama Didik Agustian (26), warga Wonotirto, Kabupaten Blitar.
"Dia (pelaku) spesialis jambret yang korbannya para ibu. Untuk sementara, pelaku mengaku baru beraksi dua kali di wilayah Kota Blitar," kata Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono, Rabu (4/10/2017).
Didik melancarkan aksinya sendirian. Bapak satu anak ini biasanya keliling naik sepeda motor mencari sasaran.
Aksi terakhir Didik terjadi di Jl Kemuning, Plosokerep, Kota Blitar. Residivis kasus pencurian ini menggasak tas milik Bagus Prasetyo.
(Pemkot Surabaya Temukan Sekoper Dokumen Tanah Fiktif, Terbanyak Dari Kelurahan Strategis ini)
Tas berisi puluhan kartu perdana milik korban itu ditaruh di atas sepeda motor yang diparkir di pinggir jalan. Pelaku langsung menyambar tas milik korban dan kabur.
"Total ada delapan dus kartu perdana yang isinya 99 buah, nilainya mencapai Rp 31 juta. Yang satu dus sudah dijual pelaku," ujar Heri.
Pelaku juga pernah melakukan penjambretan di Jl Delima, Kelurahan Tlumpu, Kota Blitar.
Korbannya, Suliah (52), warga Desa Bendowulung, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar. Korban dijambret saat membeli buah di pinggir jalan.
(Sekolahnya Ludes Terbakar, Kepala Sekolah ini Malah Diperas Kapolres untuk Lepas Police Line)
Pelaku beraksi saat korban sedang memilih-milih buah di pinggir jalan. Korban dalam posisi berdiri. Tas milik korban digantungkan di bahu.
Tiba-tiba ada seorang pengendara mendekat ke posisi korban. Pengendara itu langsung menarik tas korban dan membawanya kabur.
Uang Rp 400.000 dan dua buah ponsel milik korban yang ditaruh ditas ikut amblas dibawa pelaku. "Kami masih mengembangkan kasusnya," ujarnya.
Didik mengaku melakukan aksinya sendirian. Dia menjambret karena terpepet masalah ekonomi. Didik tidak punya pekerjaan tetap. Sebelumnya, dia berjualan kue di rumah.
(Awas Jembatan Suramadu Ditutup dan Macet Total, ini Penyebabnya)
Dia menjual kartu perdana ke temannya seharga Rp 300.000. Sedangkan ponsel hasil menjambret dia jual lewat online laku Rp 500.000.
"Saya butuh uang untuk biaya anak saya masuk TK," kata Didik.
Di tempat lain, polisi juga menangkap Wahyudianto (28). Pemuda asal Kelurahan Klampok, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, ini tertangkap tangan menjambret tas milik seorang ibu rumah tangga.
Sekarang, pelaku ditahan di Polsek Sananwetan.
Aksi penjambretan itu terjadi di Jl Prambanan, Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Selasa (3/10/2017).
(Usai Tunjukkan Tempat Sabunya Disimpan, Pengedar Narkoba ini Langsung Ditembak Mati)
Korbannya, Sumarni (52), ibu rumah tangga asal Jl Suryat, Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.
Saat itu, Sumarni dengan naik sepeda angin melintas di Jl Prambanan dari utara ke selatan.
Sumarni menaruh tas miliknya di keranjang depan sepeda. Tas itu berisi sejumlah uang, ponsel, dan kartu identitas.
Pelaku mengendarai Yamaha Jupiter Z warna merah dengan Nopol AG 4354 QS. Pelaku memepet korban dari sebelah kanan.
Begitu mendekat, pelaku langsung menyambar tas milik korban yang ditaruh di keranjang depan sepeda dan kabur.
(Dikendalikan Dari Lapas Madiun, Tiap Hari Pria ini dengan Mudah Edarkan 547 Butir Narkoba)
Seketika korban meneriaki pelaku jambret. Teriakan korban, terdengar seorang pengendara di lokasi. Pengendara itu mengejar sepeda motor pelaku.
Pengendara memepet sepeda motor pelaku. Lalu pengendara itu mendorong sepeda motor pelaku. Pelaku terjatuh dari sepeda motor.
Warga yang ada di sekitar lokasi beramai-ramai membantu menangkap pelaku. Warga sempat menghajar pelaku. Setelah itu, warga melaporkan kasus itu ke polisi. (Surya/Samsul Hadi)
