TOP 5 Nasional
Dari Prajurit Cakrabirawa Selamatkan Polisi dari Lubang Buaya Hingga Pegawai Balai Kota yang Nangis
Berikut lima berita terpopuler nasional di Tribunnews.com, pada Jumat (6/10/2017):
Penulis: Edwin Fajerial | Editor: Edwin Fajerial
Kemudian dipindahkan ke Lapas Salemba hingga dibebaskan 13 tahun kemudian.
Ishak mengungkapkan, setiap langkahnya malam itu adalah pelaksanaan perintah atasan.
Oleh karena itu, dia tak mengetahui perkara politik yang melatarbelakangi gerakan ini.
Dia juga tak mengenal, apalagi terlibat dalam Partai Komunis Indonesia (PKI), yang dituding mendalangi penculikan para jenderal.
"Saya hanya seorang prajurit. Kewajiban prajurit harus hormat, taat, dan tidak melanggar perintah atasan," tuturnya kepada Tribunjateng.com.
Menurutnya, sore hari pada 30 September 1965, kondisi Jakarta masih tenang.
Sertu Ishak tengah memimpin regu kawal Soekarno yang akan membuka perhelatan penting, yaitu Musyawarah Besar Teknik di Istora Senayan.
Mendadak Letkol Untung mencegatnya di jalan.
Dia menarik Ishak menjadi pengawalnya.
Posisi Ishak sebagai komandan regu dialihkan kepada prajurit lain.
Terang dia tak berani mendebat perintah sang komandan.
Prinsip dia sebagaimana doktrin prajurit, perintah atasan wajib dipatuhi dan haram mengingkarinya.
Ishak mendampingi atasannya itu kemana pun Letkol Untungpergi.
Meski diliputi teka-teki, dia segan bertanya.
Hingga akhirnya, dia tahu mobil yang ditumpanginya bersama Letkol Untung menuju ke sebuah hutan di kawasan Lubang Buaya.