Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Top 5 Nasional

Dari Orang Indonesia Pintar Bahas Masalah Tapi Cuma di Whatsapp Hingga Medium Tank Buatan Pindad

Berikut lima berita terpopuler nasional di Tribunnews.com pada Selasa (10/10/2017):

Penulis: Edwin Fajerial | Editor: Edwin Fajerial
TRIBUNNEWS.COM/KOLASE TRIBUNJATIM.COM
Foto lima berita terpopuler Nasional 

TRIBUNJATIM.COM - Berikut lima berita terpopuler nasional di Tribunnews.com pada Selasa (10/10/2017): 

1. Sri Mulyani: Orang Indonesia Pintar Bahas Masalah Tapi Cuma Ngomong di Whatsapp

Orang Indonesia pintar membahas suatu masalah tapi terpenting sebenarnya bagaimana bisa menyampaikan solusi dengan baik ke masyarakat, bukan cuma bicara di whatsapp.

"Kita sangat membutuhkan kemampuan mendesain. Banyak orang Indonesia memang ahli dalam membahas masalah. Itu kan artinya banyak ide. Kalau bahas masalah bisa banyak, dalam luas panjang lebar dan tak terbatas, semua ahli membahas masalah. Tapi yang dilakukan dan come-up bisa di-implement jarang. Hanya ngomong di whatsapp saja," kata Menteri (Menkeu) Sri Mulyani dalam pertemuan dengan masyarakat Indonesia, Minggu (9/10/2017) di aula Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo.

Menkeu juga melihat anak-anak di perkotaan sudah mulai pakai iPad, anak yang di pedesaan tak ada dan bahkan masih kesulitan listrik.

"Bagaimana kita bisa deliver dengan baik solusi kalau pendidikan guru tak punya kapasitas bagus,? tanya Sri Mulyani.

Masalah human capital Indonesia jadi penekanan besar saat ini di pemerintah Indonesia bahkan anggarannya jauh lebih besar daripada infrastruktur.

Pendidikan dengan anggaran Rp 420 triliun jauh lebih besar daripada 10 tahun lalu yang hanya sekitar Rp 140 triliun saat Sri Mulyani menjadi Menkeu.

"Digabung dengan kesehatan anggaran menjadi lebih dari Rp 525 triliun. Belum lagi digabung dengan anggaran pengentasan kemiskinan agar keluarga sejahtera, subsidi bagi keluarga miskin, total menjadi lebih dari Rp 600 triliun karena lebih dari Rp 128 triliun bagi masyarakat miskin," kata Sri.

Dengan demikian diharapkan kualitas pendidikan saat ini bisa jauh lebih baik.

"Jadi kalian ini yang ada di Jepang, tugas belajar mu bukan dibayari bapak ibumu tapi melalui APBN dari uang pajak masyarakat. Sebagian memang mungkin dari Jepang pula. Jadi kita bisa berharap Indonesia akan lebih baik lagi dengan pendidikan semakin baik untuk bisa mencapai cita-cita negara yang sejahtera," ujarnya.

Seorang mahasiswa yang mendapat beasiswa mengaku kepada Tribunnews.com mendapat 170.000 yen per bulan plus uang lainnya.

Selain itu pembelanjaan pemerintah dan investasi memang penting.

"Anggaran kita lebih dari Rp 2.000 triliun bukannya kurang, tetapi terpenting bagaimana bisa membelanjakan dengan baik. Kita prihatin dengan korupsi, juga bagaimana akuntabilitas pengelolaan anggaran. Jadi butuh kemampuan mengelola dan mendesain sebuah solusi agar bisa diterapkan di masyarakat," katanya.

Dengan kualitas pendidikan yang ada saat ini, memang ada sekolah yang hebat seperti mendapat pendidikan internasional.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved