Kiper Persela Meninggal Dunia
Mengenal Hipoksia, Kondisi Menurut Medis yang Sebabkan Kiper Persela Choirul Huda Meninggal Dunia
Apa itu hipoksia, yang sampai menyebabkan legenda Persela Lamongan tersebut harus meregang nyawa?
Penulis: Ani Susanti | Editor: Alga W
3. Gejala hipoksia
Gejala hipoksia bisa mendadak muncul, cepat memburuk, atau bersifat kronis.
Beberapa gejala hipoksia yang umum terjadi di antaranya: nafas pendek, berkeringat, kulit berubah warna menjadi biru atau keunguan, sesak napas, halusinasi, batuk, dan merasa kelelahan, serta detak jantung berubah cepat.
Dilansir dari Nova.grid.ID, selain gejala tadi, seseorang juga disarankan memeriksakan diri segera ke dokter jika memiliki keluhan.
Pelatih Persela Lamongan Sempat Merasa Ada yang Beda Sebelum Choirul Huda Meninggal Dunia, Firasat?
Di antaranya sesak napas setelah sedikit beraktivitas atau justru saat beristirahat, dan saat olahraga atau aktivitas fisik yang membuat sesak napas lebih buruk.
Juga apabila mengalami gangguan tidur karena sesak napas saat tidur, ini bisa menjadi gejala dari sleep apnea, dan kesulitan napas yang mempengaruhi kemampuan beraktivitas.
Selain itu juga jika sesak napas parah dengan batuk, denyut jantung yang cepat, dan retensi cairan saat seseorang berada di ketinggian.
Saat Choirul Huda Kritis, Tangisan Seluruh Pemain Persela Lamongan Pecah Usai Laga vs Semen Padang
4. Pengobatan
Saat terserang hipoksia, segera cari pertolongan guna mendapatkan oksigen, dan jalani perawatan intensif di rumah sakit untuk menjaga tingkat oksigen dalam darah.
Kadar oksigen dalam darah diketahui lewat pemeriksaan melalui oksimeter pulsa (perangkat medis yang diklip ke jari), atau mengukur langsung pada sampel darah yang diambil dari arteri.
Biasa Unggah Hal Lucu Soal Sepak Bola, Kiper Choirul Huda Disebut Akun Twitter Ini Sebagai. . .
Bacaan oksimeter yang normal adalah sekitar 95-100%.
Jika tingkat oksigen bernilai 90% atau di bawahnya, seseorang mungkin dalam kondisi hipoksia.