Lewat Indonesia Goes Pink 2025, AHCC Ajak Masyarakat Tak Takut Periksa Demi Cegah Kanker Payudara
Tak sekadar ajang olahraga, event Indonesia Goes Pink (IGP) 2025 yang digagas komunitas Lovepink bersama Adi Husada Cancer Center (AHCC)
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Tak sekadar ajang olahraga, event Indonesia Goes Pink (IGP) 2025 yang digagas komunitas Lovepink bersama Adi Husada Cancer Center (AHCC) Surabaya menjadi gerakan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya deteksi dini kanker payudara.
Kegiatan yang mengusung semangat “Living in Abundance: Running Together, Inspiring Hope” ini diikuti ratusan peserta, Minggu (5/10/2025).
Para peserta diajak mengikuti berbagai kegiatan seru seperti funwalk, zumba, hingga edukasi SADARI (PerikSA Payudara SendiRI) dan SADANIS (PerikSA Payudara KliNIS).
Indonesia Goes Pink merupakan gerakan tahunan yang diinisiasi oleh Lovepink untuk menyatukan langkah dalam meningkatkan edukasi dan dukungan bagi para survivor dan warrior kanker payudara.
dr. Ni Made Saraswati, seorang dokter yang juga menjabat sebagai Center Manager Adi Husada Cancer Center menyampaikan bahwa kanker payudara adalah penyakit yang tingkat kesembuhannya sangat tinggi jika terdeteksi pada stadium awal.
Pihaknya juga menekankan pada praktik SADARI (PerikSA Payudara SendiRI)dan SADANIS (PerikSA Payudara KliNIS) sebagai upaya pencegahan paling efektif.
Melalui Indonesia Goes Pink 2025 ini, pihaknya ingin menyampaikan pesan kuat bahwa deteksi dini adalah kunci.
“AHCC berkomitmen untuk tidak hanya memberikan penanganan terbaik, tetapi juga aktif dalam upaya pencegahan dan edukasi publik. Kerjasama dengan Lovepink adalah langkah nyata kami untuk menyebarkan harapan dan pengetahuan,” ungkapnya, Selasa (7/10/2025).
Acara ini diharapkan dapat menyatukan ratusan peserta, menyebarkan energi positif, dan memberikan dukungan moral yang berarti bagi komunitas kanker payudara.
Sementara itu, dr. Silvia Haniwijaya, M.Kes selaku General Manager AHCC menyebut program ini sebagai bukti kolaborasi lintas sektor dapat melahirkan dampak yang lebih besar, menjadikan IGP 2025 di Surabaya bukan sekadar ajang olahraga dan hiburan, melainkan sebuah gerakan bersama untuk menyebarkan pesan kesadaran dan harapan.
Ia menjelaskan bahwa, stigma masyarakat terhadap kanker payudara sering kali menghambat deteksi dini.
Oleh karenanya, dr Silvia mengajak masyarakat untuk tidak perlu takut melakukan screening.
Justru, semakin cepat diketahui, semakin tinggi peluang keberhasilan penanganannya.
“Kami ada di sini, memberikan dukungan dan informasi yang dibutuhkan. Ayo bersama-sama kita hadapi dan atasi,” ujar dr. Silvia Haniwijaya, M.Kes selaku General Manager AHCC
Petani Ijen Tolak Pertukaran Lahan 12 Hektar, Dinilai Miring dan Tak Produktif |
![]() |
---|
Perkara Pinjam Seratus Mahrani Dendam Dipermalukan, Berujung Maut di Tengah Jalan |
![]() |
---|
Angeline Virginia Wong Terpilih Jadi Miss Tionghoa Indonesia 2025, Tekad Satukan Budaya Lewat Seni |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut di Gresik, Senggolan Saat Menyalip, Pemotor Tewas Terlindas Truk |
![]() |
---|
ASN Anak Wali Kota yang Kepergok Maling Sepatu di Masjid, Sosok Ayahnya jadi Tersangka Korupsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.