Mendaftar Jadi Caleg PSI, Begini Alasan Mantan Jurnalis Andy Budiman
Andy Budiman, mendaftarkan diri sebagai calon anggota legislatif (caleg) PSI.
TRIBUNJATIM.COM, Jakarta – Dua orang yang merupakan mantan jurnalis, Ratu Isyana Bagoes Oka dan Andy Budiman, mendaftarkan diri sebagai calon anggota legislatif (caleg) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk Pemilu 2019.
Kehadiran Ratu Isyana dan Andy dengan latar belakang jurnalis di PSI semakin memperkuat image keterbukaan partai muda ini.
Sebelumnya, mantan atlet bulutangkis Hariyanto Arbi dan pelaku industri kreatif Giring ‘Nidji’ juga telah memutuskan untuk melaju ke Senayan melalui PSI.
Berdasarkan rilis yang diterima oleh TribunJatim.com, Andy Budiman yang mencalonkan diri dari Daerah Pemilihan (Dapil) 1, Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur dikenal sebagai jurnalis sekaligus aktivis pejuang kebebasan berekspresi.
Saat menjadi redaktur Deutsche Welle, lembaga berita publik Jerman, ia sempat memperoleh penghargaan sebagai salah satu karyawan terbaik di tahun 2012.
Lahir di Bandar Lampung, 25 Juli 1973, Andy sempat aktif sebagai Pengurus Pusat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) selama dua periode.
Ia juga tercatat mendirikan Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK), sebuah organisasi yang memberikan pelatihan dan penghargaan pada wartawan yang pro-toleransi.
Dalam acara jumpa pers di Kantor DPP PSI, Jum'at (20 Oktober 2017), Andy mengemukakan alasan mengapa akhirnya berani melangkah ke jalur politik.
Bagi Ratu Isyana, keresahan akan maraknya korupsi dan intoleransi mendasari niatnya terjun ke dunia politik praktis.
Ia merasa sudah saatnya anak-anak muda berbuat sesuatu untuk memperbaiki keadaan.
Andy merasa bahwa sudah saatnya kaum profesional masuk ke politik untuk memperbaiki keadaan.
“Para profesional harusnya masuk ke dunia politik untuk memperbaiki keadaan karena merekalah orang yang paling punya kompetensi dan mengerti persoalan dan bisa mengatasi tugas-tugas mereka secara profesional.
Saya ingin menjadikan politik sebagai sebuah tugas profesional,” kata jurnalis yang pernah meraih Jefferson Fellowship ini.
Kesamaan ideologi dengan PSI merupakan hal utama yang membuat Andy mantap menjatuhkan pilihan pada PSI sebagai kendaraan politik.
Andy merasa ideologi PSI yang memperjuangkan kebebasan, toleransi, dan pluralisme sangat sesuai dengan dirinya.