Jalan Tol Makan Korban
Usai Girder Ambruk, Pengembang Tol Pasuruan-Probolinggo Tiba-tiba Perhatian ke Warga Terdampak
Upaya meredam gejolak warga yang terdampak langsung proyek tol Pasuruan-Probolinggo terus dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya ...
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Puluhan warga di Kelurahan Pakistaji, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo mendapatkan bantuan kesehatan dan biaya perbaikan rumah atas dampak pembangunan proyek Tol Pasuruan - Probolinggo (Paspro) seksi II, Rabu (1/11/2017) siang.
Menariknya, ini dilakukan, setelah media marak memberitakan tentang ambruknya girder tol Paspro, tepatnya di Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, yang menyebabkan satu orang meninggal dunia dan dua lainnya luka parah.
Fia, warga Kelurahan Pakistaji, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, mengaku dirinya dalam beberapa hari terakhir mengalami sesak nafas seiring dengan pengerjaan urukan Tol Paspro yang berada di dekat rumahnya.
"Saya batuk dan mengalami ganggunan pernafasan beberapa hari terakhir ini," ujarnya kepada Surya.
Hal yang sama dialami Rita. Ia mengalami juga gangguan kesehatan paska ada pengerjaan Tol Paspro. Hampir setiap hari, rumahnya berdebu.
Rita menilai, udara di rumahnya sudah tak lagi bersih, karena terkontaminasi debu.
"Saya susah bernafas. Saya sering batuk. Kata dokter, saya memiliki alergi debu," jelasnya.
Masyarakat yang mengeluhkan ini langsung mendapatkan perawatan dari dokter yang sudah disediakan oleh pihak Kementrian PUPR dan PT Waskita.
Mereka mendapatkan obat yang memiliki kualitas baik bukan obat generik. Bahkan, mereka pun bisa berkonsultasi dengan dokter yang memiliki pengalaman dan kemampuan terpercaya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tol Paspro Kementrian PUPR, Agus Minarno, mengatakan, acara ini merupakan bentuk tanggung jawab negara dalam memberikan bantuan terhadap warga yang terdampak pembangunan tol paspro ini.
"Ini menjadi konsekuensi. kami siap memberikan bantuan. makanya kami berikan bakti sosial seperti ini," katanya.
Baksos tersebut tidak hanya satu titik. Juga akan dilakukan di beberapa titik lainnya yang kebetulan banyak keluhan warga soal debu dan sebagainya.
"Kami sudah jadwalkan dan agendakan hal itu. Kami sudah siapkan semuanya. Bahkan rencananya di sepanjang desa yang dilewati Tol Paspro akan kami laksanakan baksosnya," ungkapnya.
Untuk ganti rugi rumah, pihaknya memang mendapatkan banyak keluhan dan laporan. Jadi, ada beberapa rumah warga yang retak akibat getaran dalam pengerjaan tol Paspro.
"Kami sedang inventarisir hal ini. Akan kami data berapa rumah yang diduga terdampak goncangan atau dampak langsung dari pengerjaan tol paspro," paparnya.