Nasibmu Kini Rokok Klobot dari Kota Madiun, Dulu Digandrungi Para Warok
Setelah dilinting menjadi kerucut, kemudian batangan rokok klobot diikat menggunakan tali seperti tali plastik berwarna ungu
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Yoni Iskandar
Wanita asal Nganjuk ini merantau ke Madiun untuk bekerja sebagai karyawan di pabrik rokok.
"Sekarang sudah nggak kuat, sehari paling banyak 500 batang," katanya.
Ia mengatakan, rokok klobot tidak digemari semua kalangan. Rokok klobot yang diproduksi di pabrik rokok klobot Grindo hanya dijual di Ponorogo saja.
Pariyem mengatakan, para penikmat rokok klobot itu adalah para warok di Ponorogo. Selain untuk dihisap, kadang juga digunakan pada saat ritual dan pelengkap sesaji.
"Yang merokok ini warok di Ponorogo. Tapi sekarang tinggal sedikit, sudah banyak yang mati," katanya.
Wasit (82) mantan sopir yang biasa mengirim rokok klobot yang sudah dipacking mengatakan, penjualan rokok klobot kian hari semakin menurun.
"Dulu ketika masih jaya, setiap hari kirim 30-40 bal. Sekarang cuma 10 bal seminggu," kata Wasit yang kini dipercaya sebagai penjaga pabrik.
Selama ini, kata Wasit, rokok klobot merek Grindo hanya dijual di Ponorogo. Ketika ditanya kenaoa tidak dipasarkan di daerah lain, Wasit mengaku tidak begitu paham.
"Dijualnya cuma di Ponorogo. Karena di sana masyarakatnya gemar dengan rokom klobot, terutama para warok seniman reog," jelasnya.
Baca: Walk Out dari Laga Lawan Persija, Bek Persib Bandung Sebut Itu Keputusan Bersama
Sementara itu, Agus Supriyanto (32) karyawan yang bertugas menyiapkan bahan mengatakan tembakau yang digunakan berasal dari Ngawi. Sebelum dilinting, tembakau diracik langsung oleh pemilik pabrik.
Tembakau kering, dicampur dengan saos, cengkeh, kemudian kemenyan. Setelah itu diaduk-aduk hingga tercampur, baru kemudian dilinting.
"Kalau saosnya apa saja bahannya saya tidak tahu. Soalnya pemiliknya langsung yang membuat," katanya.\
Kumpulan Gaun yang Akan Dipakai #BungaJelitha di #MissUniverse2017, Anggun Sampai Unik Semua Ada! https://t.co/lyKaQVvBJP via @tribunjatim
— Tribun Jatim (@tribunjatim) November 3, 2017
Pabrik rokok klobot kian tergerus, seiring dengan keberadaan rokok filter dan juga rokok elektronik.
(Surya/Rahadian bagus)