6 Fakta Laga Persela Vs Timnas, Dari Celotehan Rendra Soejono hingga Sorakan untuk Dendi Sulistyawan
Pertandingan untuk mengenang kiper Persela Lamongan yang meninggal dunia tersebut sekaligus menjadi laga penutup.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM - Laga Tribute Match Choirul Huda mempertemukan Persela Lamongan dan Timnas Indonesia all star di Stadion Surajaya Lamongan, Rabu (15/11/2017).
Pertandingan untuk mengenang kiper Persela Lamongan yang meninggal dunia tersebut sekaligus menjadi laga penutup.
"Tribute match ini juga sekaligus sebagai laga penutup untuk kompetisi musim ini. Semoga berjalan lancar," kata Manajer Persela Lamongan, Yunan Achmadi.
(Kapten PSIS Semarang Akui Penundaan Jadwal Babak 8 Besar Pengaruhi Ritme Permainan Tim)
Banyak hal menarik seputar laga kali ini.
Dirangkum TribunJatim.com, berikut ulasannya:
1. Tiket pertandingan ludes terjual
Jumlah 14 ribu tiket yang disediakan Panpel untuk Tribute Match Choirul Huda habis terjual H-2 sebelum hari H.
Namun dalam hal tiket ini, banyak calon penonton yang kecewa dan menyesalkan, terutama para suporter yang tidak kebagian tiket.
Namun kekecewaan tersebut hilang karena pertandingan ini telah disiarkan langsung via YouTube chanel Persela Lamongan.
(Koreografi Beautiful WANNA ONE Dituduh Jiplak BTS, YMC Entertainment Angkat Bicara)
2. Pemain Timnas All Start sambangi makam Choirul Huda sebelum berlaga

Beberapa jam sebelum kick off pada laga amal mengenang almarhum Choirul Huda, para pemain Timnas all star menyempatkan datang ke makam Choirul Huda.
Saat tiba di pemakaman Islam Pagerwojo Kelurahan Sukomulyo, Lamongan, Jawa Timur, seluruh pemain Timnas, yakni Andik Virmansyah, Andritany, Boaz Solossa, Irfan Bachdim, Rizqi Pora dan lainnya khusuk memanjatkan doa di pusara Choirul Huda.
Usai berdoa diiringi gerimis, seluruh pemain berpose bersama di samping makam sang super star.
Tidak sedikit dari mereka yang masih tidak bisa menyembunyikan rasa sedihnya mengenang sang penjaga gawang senior itu.
(Begini Jadinya Saat Nenek Berusia 89 Tahun Bergaya di Depan Kamera, Lihat Foto-fotonya Bikin Ngakak)
3. Tribute Match Choirul Huda jadi ajang pertemuan para mantan

Laga untuk mengenang kiper Persela Lamongan ini dihadiri para mantan.
Mantan ini terdiri dari mantan pemain Persela Lamongan dan juga para mantan pelatih Persela Lamongan yang pernah berjaya di zamannya.
Mantan pelatih yang datang ialah Widodo Cahyono Putro, Iwan Setiawan, dan Heri Kiswanto.
Sementara mantan pemain yang datang di antaranya Fabiano Beltrame, Dendy sulistyawan, I Gede Sukadana dan Addison Alves Lopicic.
(Lucu atau Kasihan? Pakai Benda Lucu di Kepala, Pria Ini Kena Razia Polisi, Ampun, Anak Jaman Now)
4. Persela Lamongan menang tipis

Di babak pertama, keunggulan sementara diraih oleh Persela Lamongan dengan skor 1-0 atas Timnas Indonesia all star.
Gol tersebut tercipta dari kreasi Samsul Arif Munip di menit ke 40.
Memasuki injury time babak kedua terlihat permainan terbuka dipraktekkan oleh kedua tim, hal tersebut terlihat dari jual beli serangan yang dilakukan.
Namun, hingga babak kedua habis, skor masih bertahan 1-0 untuk keunggulan Persela Lamongan atas Timnas Indonesia all star.
(Video Guru Paksa Siswi Lepas Jilbab Viral, Keluarga Marah, Begini Nasib Pengajar Itu Sekarang)
5. Bunyi celotehan Rendra Soejono pada Kurniawan Dwi Yulianto
Mantan pemain Timnas dan Persela Lamongan, Kurniawan Dwi Yulianto, yang dalam laga ini memperkuat Timnas all star, sudah kelelahan di lapangan dan ingin segera diganti.
Berharap segera diganti, Kurniawan Dwi yang tergesa-gesa ingin digantikan Widodo Cahyono Putro justru dikerjai oleh komentator, Rendra Soejono.
Rendra yang mengetahui Kurniawan telah kehabisan tenaga karena usianya telah menginjak usia 41 dan telah lama vakum dari sepak bola, justru usil dan mengeluarkan celotehan lucu.
"Khusus untuk Kurniawan Dwi tidak akan diganti dan akan bermain sampai besok pagi," celoteh Rendra saat pertandingan.
(Divonis Tanpa Penahanan Hingga Dipenuhi Ungkapan Kotor, Ini 12 Fakta Sidang Vonis Buni Yani)
6. Sorakan penonton untuk Dendi Sulistyawan

Di tengah pergantian pemain yang silih berganti saat pertandingan, para suporter memberikan sebuah sorakan khusus pada striker Timnas all star, Dendi Sulistyawan.
Ini dilakukan para suporter Persela Lamongan karena Dendi yang semula menjadi striker Persela saat TSC 2016 berpindah ke Bhayangkara FC dan dinilai sebagai penghianat tim.
Untuk itu pada menit-37 saat Dendi Sulistyawan masuk menggantikan Boaz Solossa, stadion bergemuruh sengan seruan "Huuuuu!!!!!!!" pada Dendi Sulistyawan.
Mendengar sorakan suporter, Dendi tampak diam dan tetap melanjutkan pertandingan.