Puting Beliung Terjang Jatim
Kisah Warga Tambak Rejo Diterpa Puting Beliung, Mulai Tertimpa Spanduk Hingga Keruntuhan Mangga
Angin puting beliung yang terjadi di tiga wilayah daerah Waru Sidoarjo, pada Rabu (22/11/2017) sore kemarin...
Penulis: Ndaru Wijayanto | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Angin puting beliung yang terjadi di tiga wilayah daerah Waru Sidoarjo mengakibatkan kerusakan yang terbilang parah pada Rabu (22/11/2017) sore kemarin.
Menurut data dari BPBD Sidoarjo ada 600 bangunan mengalami kerusakan parah di tiga desa tersebut, yakni Desa Tambak Rejo, Tambak Sumur dan Tambak Sawah.
576 bangunan dari Desa Tambak Rejo, 128 dari desa Tambak Sumur dan 50 bangunan rusak di Tambak Sawah.
Seorang warga Tambak Rejo menceritakan angin mulai menerjang kawasannya usai adsan ashar.
(Monyet Liar yang Resahkan Warga di Surabaya Jadikan Tempat Khusus ini Sebagai Markas)
Saat itu angin yang disertai awan mendung memang berhembus kencang, namun tidak ada warga yang menduga angin menjadi bentuk puting beliung, Hingga tiba-tiba muncul angin yang berputar.
"Kemarin, usai ashan ashar ada angin puting beliung dari arah Pabrik Mega Surya Mas, kemudian warga berlarian tidak karuan untuk berlindung karena di pusarannya ada banyak genteng yang berterbangan," jelas warga bernama Fitri.
Angin terpantau berputar dari arah pabrik ke kawasan rumah penduduk di bagian utara selama lima menit.
"Pas angin lewat di depan jalan, banyak warga yang berlari. Ada yang pegangan pohon dan bersembunyi di dalam rumah," jelasnya
"Ini kepala saya luka karena kena spanduk waktu saya amankan anak saya di luar rumah. Untung saya peluk erat jadi tidak kenapa-kenapa," ujar Fitri sembari memegang luka di kepalanya.
Angin puting beliung ini menurut Fitri berputar melintasi pemungkiman warga Desa Tambak Rejo sekitar 15 menit.
Dalam 15 menit rumah warga serentak rusak dan menyisakan puing-puing atap ditambah kondisi hujan, sore itu.
"Pas angin sudah lewat banyak ibu-ibu yang menangis di pinggir jalan karena melihat rumahnya hancur, atap rumah rusak semua. Apalagi waktu itu hujan juga turun," ujar Fitri