TOP 5 Nasional
Dari Rochmadi Tak Menduga Satu Sel dengan Ketua DPR hingga Mahfud MD: Ada 2 Kemungkinan DPR Takut
Berikut lima berita terpopuler Nasional di Tribunnews.com pada Kamis (23/11/2017):
Penulis: Edwin Fajerial | Editor: Edwin Fajerial
3. Ketika Ganjar Pranowo Ditanya Seorang Pelajar soal e-KTP
Seperti biasanya, setiap pekan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyempatkan diri bertandang ke sekolah-sekolah di Jawa Tengah. Tujuannya, mengajar.
Ganjar memang menjalani program Gubernur Jateng Mengajar. Giliran hari ini, ia mendapat kesempatan mengajar di SMK Muhammadiyah Pamotan, Kabupaten Rembang. Dari sekolah itulah, pertanyaan soal dugaan keterlibatan Ganjar dari korupsi jumbo KTP elektronik (e-KTP) mengemuka.
Adalah Putri (16) siswa kelas X jurusan akutansi sekolah tersebut. Di hadapan Ganjar, Putri berani menanyakan terkait kasus korupsi e-KTP yang santer diberitakan.
"Pak Ganjar, dari berita-berita, njenengan disebut terlibat dalam kasus korupsi E-KTP. Itu apa bener Pak? Tolong dijelaskan," kata Putri.
Mendapat pertanyaan itu, Ganjar justru mengaku senang. Kemudian, ia meminta salah satu ajudannya untuk mengambil selembar kertas yang tidak lain adalah Berita Acara Pemeriksaan Miryam S Haryani.
"Ini saya ada BAP dari orang yang sekarang jadi terpidana. Dia yang memberikan uang kepada sejumlah anggota DPR. Coba kamu baca yang keras ya," kata Ganjar.
Putri kemudian membaca isi kertas tersebut. Dalam kertas itu, dituliskan aliran dana ke sejumlah anggota DPR RI.
"Kepada Komisi II DPR dari fraksi PDI Perjuangan Ganjar Pranowo, tapi ditolak dan dikembalikan ke pemimpin," kata Putri membacakan BAP tersebut.
Dalam kesempatan itu, Putri menyebut dua kali nama Ganjar Pranowo. Namun, selalu diikuti kalimat bahwa Ganjar Pranowo menolak.
"Baca sendiri kan, siapa yang menolak uang itu?" tanya Ganjar.
"Pak Ganjar, njenengan yang menolak Pak," jawab putri.
Ganjar kemudian menegaskan bahwa sudah jelas bahwa dirinya tidak terlibat dalam kasus korupsi e-KTP. BAP Miryam tersebut lanjut dia sudah menjadi bukti bahwa dirinya tidak menerima uang terkait proyek itu.
Lebih lanjut, Ganjar juga menanggapi santai saat ditanya tentang kesaksian dari Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin pada sidang lanjutan dugaan korupsi pengadaan KTP Elektronik (e-KTP).
“Dinengke wae (didiamkan saja),” ucapnya.