Gunung Agung Semburkan Abu Vulkanik, Jika Terkena Pesawat Bisa Alami Hal Mengerikan Ini

Ketika itu, Galunggung sedang meletus atau erupsi. Proses erupsinya berlangsung pada 5 April 1982-8 Januari 1983.

Saat menerjang abu Galunggung, pesawat yang membawa 225 penumpang dan 16 awak itu sempat anjlok sejauh 7.300 meter dalam waktu 16 menit sampai akhirnya pilot berhasil menghidupkan lagi dua mesin pesawat.

Dengan dua mesin itu pesawat mendarat darurat.

Disebutkan Jurry bahwa abu vulkanik mengandung silika yang bersifat korosif terhadap metal.

Pesawat anjlok sejauh 4.500 meter dalam 4 menit.

Mesin pesawat bisa dihidupkan 1-2 menit sebelum pesawatmendarat dengan cukup keras (hard landing) ke bumi.

Mengutip Kompas, Ahli Propulsi Pesawat dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Firman Hartono mengatakan, mesin pesawatbekerja dengan mengisap udara.

Jika udara mengandung abu vulkanik, abu dipastikan mengotori kompresor bagian depan.

Abu vulkanik yang lolos dari kompresor akan masuk ke ruang pembakaran (combusting chamber) mesin sehingga menghalangi aliran udara.

Padahal, udara penting untuk menjaga pembakaran di mesin tetap berlangsung.

Akibat adanya abu vulkanik, pembakaran mesin gagal dan mesin mati.

Kondisi mesin ini sama seperti paru-paru manusia.

Abu vulkanik akan menutup ujung saluran napas (alveoli) sehingga memicu sesak napas.

”Jika mesin mati, pesawat akan terbang melayang dan jatuh,” kata Firman.

Walau dalam beberapa kasus mesin bisa dihidupkan lagi, itu tidak mudah.

Karena itu, dalam kasus pesawat yang mengalami mati mesin, bisa selamat masih dianggap sebagai keberuntungan.