Berita Viral
Pinah Tetap Jualan Meski Terancam Radiasi Radionuklidal CS-137, Sudah Ada Warga yang Rasakan Sesak
Pedagang dan buruh di Cikande tetap beraktivitas seperti biasa meskipun terancam radiasi CS-137 setelah ditetapkan pemerintah baru-baru ini.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Poin penting:
- Meski terpapar radiasi radionuklidal CS-137, warga di sekitar kawasan Cikande, Kabupaten Serang memilih tetap beraktivitas biasa.
- Warga menolak jika pemerintah meminta warga mengungsi. Mereka meminta pemerintah membersihkan atau menutup permanen pabrik, bukan memindahkan warga.
- Pemerintah baru bergerak sosialisasi setelah ramai dikritik agar melakukan sosialisasi ke warga.
TRIBUNJATIM.COM - Aktivitas biasa masih dilakukan warga baik pedagang hingga buruh di kawasan awal radioaktif Cesium-137.
Meskipun pemerintah telah menetapkan bahwa ada titik-titik kawasan di daerah Kabupaten Serang yang terpapar radioaktif, tapi warga tetap memilih untuk bertahan.
Warga Kampung Kecombrang, Desa Nambo Udik, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, tetap menjalankan aktivitas sehari-hari meski berada di dekat PT PMT, yang diduga menjadi sumber awal radioaktif Cesium-137.
Dikutip TribunJatim.com dari pantauan Kompas.com pada Kamis (2/10/2025) dari pukul 10.00 hingga 11.00 WIB, tidak terlihat warga mengungsi, meski rumah mereka hanya berjarak sekitar 15 meter dari pabrik peleburan stainless steel tersebut.
Warga masih beraktivitas normal seperti pergi ke ladang, menjemur pakaian, hingga berjualan.
Lapak-lapak warung makan pun tetap buka, dengan pedagang gorengan, kopi, dan makanan lainnya beroperasi seperti biasa.
Salah satu warga, Pinah (26), mengaku tetap berjualan meski merasa takut setelah mengetahui adanya sumber radioaktif di dekat rumahnya.
"Masih kaya biasa, warga sini masih beraktivitas normal. Takut sih, di TikTok atau di berita katanya kalau terpapar lama-lama bisa menyebabkan penyakit kanker atau apa gitu. Takut mah takut," ujarnya.
Namun, ia menambahkan bahwa kedua orang tuanya dalam dua bulan terakhir sering mengeluhkan sesak napas.
"Di sini kan banyak yang sakit, yang ngeluh. Saya juga ini enggak tahu, sesak terus. Abah saya juga sesak," katanya.
Baca juga: Mantan Kades Karanganom Tulungagung Ditahan KPK, Diduga Bayar Suap Ijon Proyek Hibah Pokmas
Meski begitu, keluarganya belum memeriksakan diri ke puskesmas.
Pinah menyoroti kurangnya sosialisasi dari pemerintah, baik di tingkat desa maupun pusat.
"Seharusnya kan pemerintah aktif gitu ya, maksudnya ngasih tahu. Kalau enggak, ngasih fasilitas ngecek kesehatan. Gejalanya apa saja? Harusnya kan gitu. Kalau ini kan enggak ada dari desa, dari pemerintah setempat," ujarnya.
Baca juga: Pasien BPJS Terpaksa Tidur di Kasur Penuh Ulat Belatung, Pihak RSUD Alasan Ruang IGD Penuh
Warga tolak permintaan mengungsi
Cikande
Kabupaten Serang
Kampung Kecombrang
PT PMT
terpapar radiasi radionuklida CS-137
radioaktif Cesium-137
Multiangle
meaningful
TribunJatim.com
berita viral
Seleb TikTok Dilaporkan ke Polisi karena Kolor Belum Dibayar Rp56 Juta |
![]() |
---|
Sudah 3 Hari Sejak Gempa, Warga di Sumenep Telantar Tak Dapat Bantuan: Disuruh Lengkapi Data Terus |
![]() |
---|
Pengantin Kaget Driver Ojol Mendadak Naik ke Pelaminan Sambil Menyerahkan Kopi: Bingung Banget |
![]() |
---|
Merasa Dihina Imbas Disamakan dengan Kucing, Adji Nekat Habisi Nyawa Kakak Iparnya |
![]() |
---|
Fakta-fakta Kampus MDIS, Tempat Gibran Rakabuming Raka Kuliah dari Lulusan D3 Lanjut S1 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.