Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilik Kafe ‘Mbok Kom’ Perlakukan Karyawannya yang Mantan Napi dan Disabilitas sebagai Teman

Kafe dengan tema artistik, vintage, milenium, hingga klasik sudah umum ditemui di Surabaya.

Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Edwin Fajerial
TRIBUNJATIM.COM/PRADHITYA FAUZI
Muhammad Sobik (tengah) dan kru kafe 'Mbok Kom' saat ditemui pada Senin (27/11/2017) 

Namun, Obik tak memandang negatif terhadap para residivis itu.

Obik merasa, para residivis yang merupakan rekan sekaligus pegawainya itu memiliki potensi dan skill untuk sukses, meskipun masyarakat tak menganggapnya demikian.

"Saya senang dengan para rekan-rekan saya, mereka (residivis) jiwa sosial, persodaraan, solidaritasnya, dan memiliki nilai perjuangan hidup yang tinggi, mereka adalah pekerja keras," papar Obik.

Obik juga ingin membuktikan ke masyarakat, bila mantan narapidana (napi) dan penyandang disabilitas mampu seperti mereka yang normal dan kehidupannya baik-baik saja.

"Mereka tak bisa dipandang sebelah mata, meskipun mantan napi bagi masyarakat dianggap negatif, tapi tidak bagi saya," ujarnya sembari menepuk pundak rekannya.

Untuk mempekerjakan rekannya yang disabilitas pun, Obik mengaku sempat mengalami kesulitan.

Pasalnya, setiap pelanggan yang baru datang dan belum pernah berkunjung sebelumnya mengaku kaget.

Sebab, untuk pemesanan, pelanggan langsung disiapkan menu dan sebuah nota untuk menulis hidangan dalam menu yang akan dipesan.

Untuk komplain dan menjelaskan lebih detail, pelanggan harus ekstra keras memahami apa yang disampaikan dan diterima pada pelayan kafe yang disabilitas tersebut.

Namun, hal itu dirasa Obik bukanlah sebuah hambatan, melainkan sebuah tantangan, motivasi, sekaligus mengedukasi pada masyarakat bahwasanya pengidap disabilitas mampu bersaing di era global dengan warga yang normal.

Bahkan, Obik mengatakan masyarakat justru harus belajar menyampaikan, memahami, dan dapat membalas komunikasi dari apa yang disampaikan penyandang disabilitas, seperti halnya rekan Obik yang dipekerjakan di Kafe Mbok Kom.

"Tantangannya ya untuk penjelasan ke customer yang shock, ada yang marah juga, disitu saya berusaha untuk jelaskan mengapa alasan saya dan mempekerjakan teman2 seperti ini," terang Obik kemudian tersenyum.

Namun, ia bersikukuh untuk tetap melakukan niat dan impiannya sedari dulu itu.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved