Marsekal Hadi Tjahjanto, Arek Malang Calon Panglima TNI Pengganti Gatot Nurmanto, Inilah Profilnya
Presiden Joko Widodo mengajukan nama arek Malang, Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon tunggal Panglima TNI ke DPR RI. Inilah profilnya.
TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengajukan nama Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sebagai calon tunggal Panglima TNI ke DPR RI.
Dia dipilih Jokowi menggantikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang akan memasuki masa pensiun per bulan Maret 2018 nanti.
Marsekal Hadi Tjahjanto menjadi terkenal setelah membongkar kasus korupsi di Kementerian Pertahanan, seperti kasus pengadaan pesawat dan helikopter Kemenhan.
Benda Kecil ini Ungkap Rahasia Presiden Jokowi Selalu Tampil Prima Jalani Aktivitas Kenegaraan
Dilansir Wikipedia, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto lahir di Malang, Jawa Timur pada 8 November 1963.
Marsekal Hadi Tjahjanto merupakan perwira tinggi TNI Angkatan Udara lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986 dan Sekolah Penerbang TNI AU 1987.
Hadi Tjahjanto saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), ia dilantik sebagai KSAU pada 18 Januari 2017.
Hadi mengawali kariernya di Skadron Udara 4 yang bermarkas di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur.
Banjir Pacitan Tahun ini Mirip Ketika SBY Diterjang Air Bah Setinggi Dada Sewaktu SMA
Tugas Skadron Udara 4 adalah mengoperasikan pesawat angkut ringan untuk Operasi Dukungan Udara, SAR terbatas, dan kursus penerbang pesawat angkut.
Tugas Hadi saat itu adalah menjadi pilot pesawat angkut Cassa.
Karier Hadi meningkat dengan cepat, pada 1996, ia menjadi Komandan Flight Ops "A" Flightlat Skuadron Udara 32 Wing 2 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh.
Ia juga sempat menjabat sebagai Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional 2011-2013.
Pada tahun 2013-2015, ia diberi tugas sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara.
Dibangun dengan Dana Rp 330 Miliar dan Belum Diresmikan, Stadion Internasional di Makassar Ambruk
Kemudian pada tahun 2015, Hadi kembali ke Lanud Abdurachman Saleh, Malang, sebagai Komandan Lanud.
Pada tahun yang sama, ia sempat menjabat Sekretaris Militer Presiden hingga 2016.
Sebelum diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Hadi sempat menjabat Irjen Kementerian Pertahanan RI hingga 2017.
Marsekal Hadi Tjahjanto dipilih menjadi Panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) lantaran ia dinilai mampu dan cakap dalam memimpin institusi TNI.
"Marsekal Hadi dianggap mampu dan cakap, serta memenuhi syarat menjadi Panglima TNI sesuai dengan UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI," ujar Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo melalui pesan singkat, Senin (4/12/2017).
Hasil Survei CSIS: Kaum Milenial Pengguna Medsos Lebih Pilih Prabowo Dibanding Jokowi
Selebihnya, lanjut Johan, hanyalah alasan bersifat normatif.
Presiden mengganti Panglima TNI lantaran Gatot akan memasuki masa pensiun pada tanggal 1 April 2018. Adapun, sejak November 2017 lalu, Gatot sudah memasuki Masa Persiapan Pensiun (MPP).
Presiden Jokowi pun sudah mengirimkan surat usulan tersebut ke DPR RI.
Surat pengajuan tersebut diserahkan Menteri Sekretaris Negara Pratikno kepada Wakil Ketua DPR Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Fadli Zon, Senin (4/12/2017) pagi.
"Surat tadi saya terima dan juga diserahkan langsung kepada Plt Sekjen DPR Ibu Damayanti untuk kami proses," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.
Kehabisan Uang Saku, Tiga Suporter Todong Para Pelajar di Lamongan, Begini Akibatnya
Fadli menambahkan, dalam surat tersebut sekaligus disampaikan bahwa Gatot akan diberhentikan dengan hormat.
Selanjutnya, surat akan dibahas dalam rapat pimpinan DPR yang menurut rencana digelar Senin siang.
Sesuai mekanisme, surat akan terlebih dahulu dibahas dalam rapat Badan Musyawarah (Bamus) untuk mengagendakan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) oleh komisi terkait, yakni Komisi I. (*)