Jarang Diketahui Publik, Kota Kecil di Indonesia Ini Sudah Jadikan Huruf Korea Sebagai Huruf Resmi
Tak banyak yang tahu, ternyata, kota di Indonesia ini menggunakan huruf Korea sebagai huruf resminya. Kok bisa ya?
TRIBUNJATIM.COM - Budaya pop asal Korea saat ini sudah tidak asing bagi sebagian masyarakat Indonesia.
Sebab, budaya pop Korea sejak beberapa tahun lalu memang sudah masuk ke Indonesia cukup masif.
Mulai dari boyband, hingga drama Korea semuanya telah masuk ke Indonesia.
Bahkan, makanan, dan selera pakaian juga tidak jarang yang dijadikan kiblat oleh anak muda saat ini.
Baca: Bawa Handbag Mahal Ibunya, Intip Isi Tas Shafa Harris, Benda Kecil Ini Jadi Rahasia Bibir Tebalnya’
Baca: Terduga Teroris di Ampel Surabaya Dikenal Baik dan Taat Beribadah, Tetangga Kaget Lihat Penangkapan
Pengaruh budaya Korea ini tidak hanya muncul di kota-kota besar.
Melainkan, juga masuk di sejumlah kota kecil yang ada di Indonesia.
Bahkan, ada sebuah kota kecil di Indonesia yang menggunakan huruf Korea, Hangeul, sebagai huruf resmi.
Kota tersebut terletak di Pulau Buton.
Baca: 10 Tahun Bersama, Ini Momen Tak Terlupakan Tiffany dengan Member Girls Generation
Baca: Prabowo Subianto Tunjuk Mayjen (Pur) Sudrajat Bertarung di Pilgub Jabar, Lalu Deddy Mizwar
Tepatnya, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, yang dihuni oleh suku Cia Cia.
Suku Cia Cia dikenal hingga ke luar negeri karena menggunakan huruf Korea sebagai abjad resmi mereka.
Sebenarnya huruf resmi Indonesia adalah latin.
Dilansir dari Grid.id, pada zaman dahulu, suku Cia Cia menggunakan bahasa dan huruf Cia Cia.
Baca: Waspadai DBD, Lima Kecamatan di Lamongan Masuk Wilayah Endemis
Baca: Lagu Tak Tun Tuang Viral, 7 Versi yang Berbeda Ini Bikin Geli, yang Ariel Noah Justru Dihujat!
Namun, seiring waktu, aksara lokal serta bahasanya pun hampir punah.
Sebab, pengguna bahasa Cia Cia atau yang disebut juga bahasa Buton Selatan hanya berasal dari masyarakat generasi tua dari sekitar 60.000 orang suku Cia Cia.
Sementara itu generasi mudanya lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia atau menggunakan bahasa Wolio yang menjadi salah satu bahasa daerah di Buton.
Baca: Taman Merjosari Kota Malang Sediakan Arena Skateboard dan BMX
Baca: Mulai Januari 2018, Lamongan Larang Toko Modern
Selamat dari Kepunahan
Bersyukur akhirnya huruf Cia Cia terselamatkan dari kepunahan.
Ini karena adanya usulan dari Lembaga Riset Hunminjeongum yang kemudian meresmikan hangeoul menjadi huruf suku Cia Cia.
Namun pengucapannya tetap menggunakan bahasa Cia Cia.
Hangeul tersebut baru digunakan sebagai huruf resmi suku Cia Cia pada tahun 2009.
Baca: Hadirkan Moto G5s Plus dengan Keunggulan Kameranya, Motorola Bidik Para Traveller
[18:22, 12/8/2017] Andra TribunJatim:
Baca: Terduga Teroris di Jalan Ampel Kembang Surabaya Ditangkap Polisi usai Salat Subuh

Kenapa Menggunakan Aksara Korea?
Sejarahnya dimulai sejak festival bahasa Internasional di tahun 2006.
Ada beberapa kalangan peneliti yang berasal dari Jepang, yang menemukan kemiripan antara bahasa Cia Cia dengan bahasa Korea.
Tidak hanya itu, bahasa Cia Cia ini juga sangat cocok dituliskan dengan huruf hangeoul dibandingkan menggunakan huruf latin, yang biasa digunakan dalam bahasa Indonesia.
Bahkan, huruf ini sudah diajarkan di sekolah-sekolah, mulai dari tingkat Sekolah Dasar.