Pilgub Jatim 2018
Survei SSC : 43 Persen Masyarakat Setuju Ada Poros Baru di Pilgub
Sisanya, hanya 17,7 persen menolak adanya poros baru dan 38,4 persen menjawab tidak tahu.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Yoni Iskandar
Mochtar menjelaskan, sekalipun Nyalla gagal memenuhi syarat tersebut, dinamika politik belum akan selesai.
"Jarak tanggal 20 Desember 2017 ke masa pendaftaran (8 Januari 2018) kan masih dua pekan. Sehingga, sekalipun Nyalla gagal penuhi keinginan Prabowo, dinamika politik untuk poros baru tak akan berhenti," jelas Mochtar.
"Berkaca di pilgub DKI Jakarta, kemungkinan poros baru itu akan terus bergulir hingga masa pendaftaran di KPU," kata pengamat politik asal Universitas Trunojoyo ini.
Pengamat politik dari Universitas Dr Soetomo, Redi Panuju menegaskan bahwa alternatif nama lain di laur nama Nyalla yang bisa menjadi daya tarik, bisa mengarah ke Yenny Wahid.
Yenny yang merupakan putri Presiden RI keempat, Abdulrahman Wahid dinilai sebagai figur yang pas untuk mewakili kalangan santri.
"Yang menarik adalah munculnya nama Mbak Yenny. Kalau dari sisi ke-NU-annya, mbak Yenny malah lebih NU dibanding Gus Ipul maupun Khofifah sekalipun," ujar Redi.
"Sebab, beliau adalah putri tokoh NU yang otomatis bisa menggaet basis massa NU," tegas Redi yang juga alumnus Universitas Gajah Mada ini.
Dikeluhkan Pengguna Jalan Penyebab Macet, PKL di Jalan Letjen Suprapto Sidoarjo Malah Curhat Begini
Sementara itu, terkait elektabilitas calon, pasangan Gus Ipul-Anas masih yang tertinggi dengan 36,2 persen.
Disusul oleh Khofifah-Emil dengan 33,9 persen dan sisanya belum menentukan pilihan.
Survei SSC dilakukan pada 25 November-8 Desember 2017.
Menggunakan jumlah sampel 940 responden dari 38 kabupaten/kota di Jatim, survei ini memiliki tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dan margin of error sebesar +/- 3,2 persen. (Surya/Bobby Koloway)