Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Yayuk Astuti, Wanita Penyulap Eceng Gondong jadi Ladang Fulus

Enceng gondok kerap dianggap sumber masalah. Tapi bagi perempuan ini malah dengan mudah mendatangkan uang.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Mujib Anwar
SURYA/GALIH LINTARTIKA
Yayuk Astuti (kanan), warga Balongbendo, Desa Masangan, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan saat mengolah enceng gondok sebagai kerajinan. 

Ia berhasil menjadikan batang enceng gondok itu sebuah dompet. Dompet yang dibuatnya itu rupanya ada yang minat. “Waktu itu, saya jual Rp 75 ribu. Tanpa nawar, dompet buatan saya langsung dibeli teman,” akunya.

Hal itu makin memotivasinya. Ia pun belajar lebih giat, untuk berkreasi lebih banyak. Tak hanya sekedar membuat dompet. Tetapi juga, membuat kerajinan lainnya. Seperti tempat tisu, tas, aksesoris dan beragam kerajinan lainnya.

Harga yang ditawarkan beragam. Tergantung jenis dan besar kecilnya barang tersebut. Paling murah, dibandrol Rp 15 ribu yakni untuk tempat foto. Sementara paling mahal, dibandrolnya hingga Rp 150 ribu untuk tas.

Bikin Fresh Wajah Dalam Sekejap Dengan Aqua Facial, Mau Coba?

Menurut ibu tiga anak ini, barang kerajinan buatannya memang baru menjamah wilayah Kabupaten Pasuruan. Namun, pihaknya optimis pasar kerajinan dari enceng gondok ini masih lebar.

“Pesanannya memang belum banyak. Karena hanya beberapa barang dalam sebulan. Karena, kebetulan saya juga sibuk, mengajar,” tandas Yayuk.

Berkat kreativitasnya itupula, ia tak sekadar menjadi pembuat barang. Karena, kerap sekali ia fiundang untuk mengikuti pelatihan. Khususnya di desa-desa yang ada di wilayah Bangil.

Tentu ia tak menjadi peserta. Karena, untuk kegiatan pembuatan kerajinan dari enceng gondok, ia kerap menjadi pembicara dan pelatih.

“Kalau diundang untuk menjadi semacam mentor sering. Biasanya ke desa-desa di wilayah Bangil,” sambungnya.

Cari Pekerjaan, Wanita ini Malah 3 Bulan Kumpul Kebo dengan Pria Lain, Hingga Hal Tragis Terjadi

Ia pun berharap, kreativitasnya tersebut bisa tertular ke warga yang lain. Sebab, potensi kerajinan berbahan enceng gondok sangat besar. Selain tak terlalu sulit dijalankan, juga mudahnya bahan baku didapatkan.

Pemanfaatan bahan baku enceng gondok itupun, diharapkan bisa berperan serta dalam menjaga lingkungan. Sebab, banyak anggapan enceng gondok merupakan hama.

“Makanya, dengan pemanfaatan bahan baku dari enceng gondok itu, diharapkan bisa menjadi hama tersebut bernilai guna,” pungkas Yayuk Astuti. (Surya/Galih Lintartika)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved