Rara, Siswi SDN Bendogerit 1 Kota Blitar ini Jadi Langganan Juara Matematika
Tetapi, siswi kelas satu SDN Bendogerit 1, Kota Blitar, ini banyak menjuarai lomba mata pelajaran Matematika.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM,BLITAR - Usia Freya Almayra Sang Mahayu, baru genap tujuh tahun pada 9 Februari 2018 depan.
Tetapi, siswi kelas satu SDN Bendogerit 1, Kota Blitar, ini banyak menjuarai lomba mata pelajaran Matematika.
Putri tunggal pasangan suami istri, Arif Rahman (41) dan Tyasing Wiji Astuti (38), ini sedikitnya sudah mengoleksi 60 piala di rumah. Sejumlah piala itu didapat dari mengikuti berbagai lomba mata pelajaran baik di Kota Blitar maupun di luar daerah.
Piala paling banyak didapat dari mengikuti lomba mata pelajaran Matematika. Tiap mengikuti lomba mata pelajaran, Rara, panggilan akrab Freya Almayra Sang Mahayu, selalu masuk tiga besar. Paling sering, dia mendapatkan juara satu.
"Pokoknya lomba sains, tapi yang sering lomba mata pelajaran Matematika," kata ayah Rara, Arif Rahman, Selasa (16/1/2017).
Arif melihat bakat anaknya di bidang sains dan berhitung sejak masuk TK A. Nalar anaknya cepat menangkap pelajaran berhitung ketika masuk TK A. Setelah naik ke TK B, warga Jalan Mentawai, Kota Blitar, ini memutuskan memasukkan anaknya ke lembaga bimbingan belajar.
Dari situ, kemampuan anaknya dalam hal berhitung semakin meningkat.
Saat ada lomba mata pelajaran Matematika, atas arahan lembaga bimbingan belajar, dia mencoba mengikutkan anaknya.
Ternyata Rara berhasil meraih juara satu lomba matematika tingkat anak-anak. Dari situ, akhirnya Rara sering ikut lomba mata pelajaran.
"Lombanya tidak hanya di Blitar, tapi di luar kota juga. Mulai di Tulungagung, Kediri, dan Malang. Sekarang piala anak saya sudah mencapai 60 piala," ujar Arif.
Terakhir, Rara ikut kompetisi Matematika Nalaria Realistik. Rara lolos babak penyisihan kompetisi itu di tingkat Kota Blitar. Rara menjadi salah satu wakil dari Kota Blitar untuk mengikuti seleksi di tingkat Provinsi Jatim.
Seleksi di tingkat provinsi akan dilaksanakan awal Februari 2018. Jika lolos seleksi di tingkat provinsi, Rara akan maju di tingkat nasional.
"Kalau lolos di tingkat provinsi, anak saya akan maju di tingkat nasional. Mudah-mudahan dia lolos di tingkat provinsi," ujarnya.
Arif sangat mendukung anaknya mengikuti lomba mata pelajaran. Dia memang tidak begitu tertarik mengikutkan anaknya lomba foto model maupun fashion. Selain biayanya mahal, menurut Arif lomba semacam itu tidak mendukung terhadap kecerdasan anaknya.
"Bakat anak saya memang di sains dan berhitung," ujarnya.
Baca: Dilahirkan di Kamar Kos, Bayi Hasil Hubungan Gelap ini Terjatuh ke Lantai, Lalu Dibuang Begitu Saja
Menurutnya, anaknya memiliki hobi yang sedikit aneh dibanding anak seusianya. Anaknya hobi memegang binatang berbahaya seperti ular dan buaya. Biasanya, anak seusia anaknya takut dengan binatang semacam itu.
Selain itu, kata Arif, anaknya juga indigo. Anaknya bisa melihat mahkluk halus. Saat kecil, anaknya sering menangis keras seperti ketakutan. Ketika itu, Arif belum tahu kalau anaknya indigo. Sebab, anaknya belum bisa berbicara.
Setelah mulai bisa bicara, anaknya sering memberitahukan sesuatu yang dilihatnya ke Arif. Suatu ketika, Arif dan anaknya sedang jalan-jalan di luar rumah.
Baca: Iis Sugianto Diperiksa KPK Terkait Kasus Emirsyah Satar
Tiba-tiba anaknya memberitahunya ada orang tua berdiri di pinggir jalan. Padahal, Arif tidak melihat apa-apa saat itu.
"Sekarang dia sudah sedikit paham dengan apa yang dilihatnya. Kalau tahu mahkluk-mahkluk semacam itu, dia memilih diam," katanya. (Surya/Samsul hadi)