Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Acara Yayasan Lingkar Perdamaian di Lamongan Dibubarkan Polisi, Ternyata. . .

Workshop penguatan skill ekonomi kaum muda melalui pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan (LP) dibubarkan polisi,

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yoni Iskandar
Hanif Manshuri
Ali Fauzi, Ketua Yayasan LP bersama Profesor Dr Jamhari Makruf, Dr Badrus Sholeh dan para peserta workshop di hall Tanjungkodok Beach Resort, Minggu (28/1/2018) 

 TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Workshop penguatan skill ekonomi kaum muda melalui pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan Yayasan Lingkar Perdamaian (LP) di Hall Tanjungkodok Beach Resort Lamongan Jawa Timur dibubarkan polisi, Minggu (28/1/2018).

Pelatihan yang diikuti 75 peserta mantan napiter dan kombatan ini dibubarkan karena panitia tidak mengantongi izin dari Polres Lamongan.

Sikap tegas aparat kepolisian itu didasarkan pada aturan karena panitia tidak mengikuti prosedur yang ada.

Lima anggota polres dipimpin KBO Intel Polres, Ipda Aris menerobos masuk dan langsung meminta panitia menghentikan acara yang tidak ada izinnya.

"Karena acara ini tidak mengantongi izin, mohon dihentikan," tegas Aris kepada moderator acara, Yoyok Edy Sucahyo.

Yoyok tak segera menuruti perintah Aris, karena ia mendapati informasi kalau acara yang dipimpinnya sudah ada pemberitahuan ke polisi.

Baca: Mantan Napi Teroris dan Kombatan di Lamongan Dibekali Diklat Jurnalistik

"Lho ada izinnya pak," kata Yoyok.

Aris tetap pada pendiriannya, acara harus dihentikan dan melarang nara sumber untuk melanjutkan materinya.

Adu mulut terjadi, dan satu diantara peserta, Saiful Aris, sang mantan napiter baku tembak di Poso Sulawesi Tengah langsung berdiri dan maju ke panggung dengan lantang mengucapkan takbir mendorong seorang anggota polisi berseragam Brigadir Angga.

Saiful yang kaki kanannya diamputasi karena diterjang 3 butir timah panas saat di Poso hendak mengusir sejumlah anggota polisi yang mencoba membubarkan acara.

Saling dorong terjadi, semua peserta mulai tegang dan Mahendra, putra Amrozi yang tidak tahu adanya sekenario juga sempat hendak beraksi.

Baca: Video Mesum Gadis SMA dan Cowok di Ruang Karaoke Beredar, Terungkap Sosoknya Ternyata Anak Baik-baik

Suasana memanas dan Ali Fauzi akhirnya diminta datang di lokasi kejadian. Ali Fauzi memastikan kepada Aris, kalau ia sudah mengajukan pemberitahuan.

Kembali Aris dengan Ali Fauzi adu mulut. Namun tiba-tiba Ali Fauzi berbalik badan menghadap ke peserta dan dengan senyum mengatakan.

"Ini adalah bagian dari simulasi yang bisa dipakai untuk praktik menulis," kata Ali.

Suasan langsung berubah cair dan para peserta yang tak menyangka kalau kejadian itu sekedar simulasi saling berbisik dan menggerutu.

Baca: Suami Atlet Direbut Pelakor Sampai Menikah, Gini Percakapan Istri Vs Gadis SMK yang Viral di Medsos

Barulah dijelaskan insiden yang baru terjadi harus dipakai data untuk naskah tulisan yang dipraktikan hari ini.

Ternyata hasilnya beragam, dan prosentase praktik pemahaman materi jurnalistiknya masih 40 - 60.

Ali Fauzi memastikan acara serupa masih akan berlanjut dan kedepan peserta korban teroris, pelaku dan polisi.

"Insya Allah kita akan rencanakan dengan format yang baik," katanya.(Surya/Hanif Manshuri)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved