Air Mineral Kerap Ditinggal dalam Mobil untuk Waktu yang Lama, Berbahaya Gak Ya?
Tak jarang beberapa orang menyinpan air mineral di dalam mobil untuk waktu yang lama. Namun, berbahayakah kebiasaan tersebut?
TRIBUNJATIM.COM - Tak jarang beberapa orang menyinpan air mineral di dalam mobil untuk waktu yang lama.
Namun, berbahayakah kebiasaan tersebut?
Lama air itu sudah tersimpan dalam mobil dan berapa panas paparan sinar matahari yang mengenai air minum kemasan itu membuat kita berpikir ulang untuk meminumnya.
Dituding Jadi Pelakor, Selebgram Tyara Barbie: Hidup Kalian Juga Nggak Sempurna Sama Kayak Aku
Pasalnya, air mineral dalam kemasan plastik punya kemungkinan melepaskan zat yang berbahaya bagi tubuh jika ditinggalkan dalam kendaraan terlalu lama.
Saat mesin mobil dimatikan, suhu dalam mobil otomatis menjadi panas.
Belum lagi paparan sinar matahari yang membuat suhu mobil bisa mencapai 55-80 derajat Celcius.
Namun demikian, banyak penelitian yang dilakukan justru memberikan hasil yang beragam.
Sering Dapat Orderan, Pemilik Mobil Rental ini Malah Bertindak Aneh dan Memancing Polisi
Seperti dikutip dalam attn.com, Christopher Hogan, Vice President of Communications of the International Bottled Water Association di Amerika, mengatakan bahwa isu di atas tidak sepenuhnya benar.
Botol air kemasan dibuat dengan PolyEthylene Terephthalate atau PET.
Jenis plastik ini telah disetujui dan diatur oleh Food and Drug Administration (FDA) AS dan digunakan untuk mengemas jenis makanan dan minuman lainnya, termasuk selai kacang, jus , bir, dan anggur.
Ada dua jenis zat yang dikatakan bisa timbul jika air kemasan terpapar panas tinggi, yaitu diethylhexyl adipate (DEHA) dan bisphenol A (BPA).
Hadapi Sriwijaya FC, Syaiful Indra Cahya Waspadai Tiga Mantan Pemain Arema FC ini
Tapi, menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh the Environmental and Water Resources Division of the Indian Institute of Technology Madras di tahun 2009, ditemukan fakta bahwa DEHA yang terkandung pada air kemasan yang terpapar sinar matahari sebenarnya masih aman untuk dikonsumsi.
Penelitian lainnya pada 2014 yang dilakukan oleh Lena Ma, seorang mahasiswi dari the University of Florida juga menyatakan hasil yang hampir sama.
Dia mengetes 16 merek botol mineral yang diletakan dalam kondisi terpapar panas tinggi selama 4 minggu.
Hasilnya, hanya 1 yang melewati batas aman konsumsi BPA.
Kasus Pelecehan Pasien National Hospital Direkontruksi, sang Mantan Perawat Peragakan 31 Adegan
Sisanya masih aman dikonsumsi.
Jadi, saat terpapar sinar matahari, air mineral memang akan melepaskan senyawa DEHA dan BPA.
Namun jumlahnya masih aman untuk diterima tubuh.
Akan tetapi, Hogan menyarankan kita untuk tidak lagi mengonsumsi air mineral yang disimpan dalam kondisi buruk seperti terpapar sinar matahari, sumber panas atau di daerah dengan bahan kimia yang menguap seperti bensin atau bahan pembersih.
Istri Jadi Tukang Pijat, Pria ini Malah Memukulnya Dengan Hammer, Akibatnya Mengenaskan
Lena Ma juga menambahkan bahwa kandungan BPA & DEHA mungkin menjadi masalah jika disimpan lebih lama dalam kondisi buruk tersebut.
Intinya, lebih baik mencegah daripada mengobati bukan?
Jadinya, walau belum diketahui fakta sesungguhnya dari air mineral yang disimpan dalam mobil, lebih baik kita urungkan niat saat akan meminumnya.
Berita ini sebelumnya telah dipublikasikan di Sajian Sedap dengan judul Jangan Minum Air Mineral Yang Ditinggal Dalam Mobil, Fakta Atau Mitos?