Cara Pengusaha Tambang Sulap Bekas Reklamasi Galian Jadi Mesin Uang Lagi
Pengusaha tambang ternama ini memilih menyulap bekas reklamasi galian tambang jadi mesin uang.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Mujib Anwar
Ia menjelaskan, selain mengembangkan agrowisata, ia juga membangun lapangan pacuan kuda. Jadi, bekas galian tambang miliknya ini dibangun sebagai lintasan pacuan kuda.
Bahkan, dari data yang ada , lintasa pacuan kuda di tanah miliknya ini terbaik se-Pulau Jawa. Klasifikasi lintasan pacuan kuda milknya ini sudah berstandar nasional.
"Saya bangun lintasan ini kurang lebih habis Rp 3 miliar. Tidak ada yang membantu, tapi saya suka dan senang bisa memberikan manfaat bagi orang banyak," papar dia.
Pria ini mengatakan, kalau dihitung dari nilai ekonomis, lahan yang dijadikan sebagai lintasan pacuan kuda ini sangat menguntungkan. Dan ia menjadi orang yang rugi. Kenapa, karena dulunya sebelum ada pacuan kuda, ada sekitar 40 ribu pohon sengon.
"Kalau saya mementingkan kepentingan pribadi, saya tidak mau seperti ini. Tapi, saya ingin memajukan Pasuruan, khususnya Kejayan ini. Biar dikenal banyak orang," ungkapnya.
Targetnya, kata dia, pacuan kuda ini bisa mensejahterahkan masyarakat. Bisa mengangkat ekonomi kerakyatan dan memberikan lapangan pekerjaan.
Semenjak ada pacuan kuda ini, sering ada acara lomba berkuda dengan tingkatakan Kerjukab, Kejurda dan Kejurnas.
"Nah dari situlah , masyarakat mendapatkan efek dominonya. Mereka bisa berjualan di area ini setiap ada kegiatan. Mereka bisa meraup untung banyak di setiap kegiatan. Ada yang jualan nasi, ada yang jualan es , dan makanan lainnya," kata Munir.
Dijelaskan Munir, selain memajukan ekonomi kerakyatan, pacuan kuda ini diharapkan juga menjadi wadah bagi anak - anak Pasuruan, khususnya di Kejayan yang ingin belajar berkuda.
Ia memberikan kesempatam bagi talenta muda yang ingin belajar berkuda. Ia memberikannya secara gratis. Namun, ia menyadari bahwa penyuka olahraga berkuda ini memang tidak banyak. Jenis olahraga yang tidak memasyarakat luas.
"Tapi saya selalu memotivasi kepada anak - anak untuk berlatih dan belajar berkuda. Ini sudah ada lintasannya, ada kudanya, tinggal kemauan saja," tandas dia.
Pria berusia setengah abad ini mengaku memiliki 13 kuda di kandang miliknya. Tapi jumlah total, ada sekitar 40 kuda yang ada di kandangnya. Sisanya itu titipan kuda - kuda dari para penghobi olahraga berkuda.
"Saya sangat ingin memajukan Pasuruan dari segi olahraga berkuda. Saya sangat ingin melihat potensi anak Pasuruan yang menjadi atlet berkuda nasional. Sayang jika sudah ada pacuannya tidak dimanfaatkan secara maksimal," kata Munir.
Dikatakan Munir, selain ada lapangan kuda dan agrowisata, ia juga mereklamasi tambang miliknya ini untuk lapangan sepak bola.
Lapangan ini tidak jauh berbeda dengan lapangan sepak bola pada umumnya. Tapi, ada sedikit pembeda di lapangan ini, yakni enam tiang penyangga lampu penerangan. Lapangan ini bisa digunakan untuk malam hari.