Hadiri Acara PPDI, Khofifah Indar Parawansa Jawab Keluh Kesah Perangkat Desa Jawa Timur

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aqwamit Torik

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bakal Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa hadiri acara silaturrahmi Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) di Hotel Utami, Sidoarjo, Senin (5/2/2018).

Dalam acara Ini, Khofifah hadir sebagai Dewan Pembina PPDI Pusat.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua Dewan Pembina PPDI Pusat, Mohamad Hatta dan juga Ketua PPDI Pusat, Mudjito.

Mudjito menyampaikan, perangkat desa saat ini statusnya tidak jelas, selain itu gaji yang diterima juga kecil.

(Nyono Diciduk KPK dan Jadi Tersangka, Ketum Golkar Batalkan Pertemuan Dengan Khofifah)

"Perangkat desa yang kerjanya 24 jam, di KTP pekerjaannya ditulis lain-lain, bahkan di Lamongan gaji perangkat desa hanya Rp 1.100.000 per bulan," ungkap Mudjito di hadapan ribuan anggota PPDI, Senin (5/2/2018).

Dalam sambutannya, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan terkait jawaban dari keluh kesah ketua PPDI Pusat terkait ketidakjelasan dari status perangkat desa.

"Saya sudah WhatsApp ke Mensesneg terkait permintaan tersebut, ada baiknya jajaran ketua dan pengurus pusat untuk minta rekomendasi kepada Mensesneg bisa disambungkan ke Presiden Joko Widodo," ujar Khofifah saat sambutan di depan anggota PPID seluruh Jawa Timur, Senin (5/2/2018).

(Khofifah dan Arumi Diserbu Warga Kediri saat Car Free Day, Banser Sampai Kewalahan)

Selain itu dalam sambutannya, Khofifah juga menjelaskan programnya yang akan direalisasikan saat menjadi Gubernur Jawa Timur nanti.

Seperti yang diketahui, Khofifah merupakan Bakal Calon Gubernur Jawa Timur, yang maju di Pilgub Jatim 2018 bersama Emil Elestianto Dardak.

Program E-Warong (elektronik - Warung Gotong Royong), dan peningkatan penambahan nilai untuk industri juga dijelaskan dalam sambutannya.

(Hadiri Syukuran Ultah Sesepuh Dalang Jawa Timur, Emil Dardak Ungkapkan Hal Ini)

"Masyarakat harus bisa petik olah kelas jual, dan itu akan meningkatkan kesejahteraan, Wis wayahe (sudah saatnya), karena makmur saja belum cukup, tapi harus sejahtera," ungkap Khofifah.