Gus Ipul Mbak Puti Menuju Grahadi
Jika Pendidikan Gratis Benar Direalisasikan di Jatim, Pemprov Butuh Dana Rp 1,4 Triliun Per Tahun
Gagasan Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno untuk membebaskan biaya pendidikan SMA/SMK mendapat sorotan pengamat.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Gagasan Bakal Calon Gubernur dan Bakal Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno untuk membebaskan biaya pendidikan SMA/SMK yang saat ini dikelola Pemprov Jawa Timur, mendapat sorotan pengamat.
Jika benar direalisasikan, maka kebutuhan anggaran yang diperlukan diperkirakan Rp 121 miliar setiap bulan.
“Sehingga satu tahun, diperkirakan Rp 1,4 triliun,” kata Andy Kurniawan, Pakar Kebijakan Publik dan Perencanaan Pembangunan Universitas Brawijaya Malang, Rabu (7/2/2018).
(Hadiri Tahlilan Guru yang Meninggal Dianiaya Muridnya, Gus Ipul Tak Percaya Itu Terjadi di Madura)
Seperti diketahui, Gus Ipul-Mbak Puti telah mencanangkan agenda ‘pendidikan gratis’ untuk SMA/SMK se-Jawa Timur.
Komitmen tersebut telah ditetapkan dalam dokumen visi-misi pencalonan keduanya, yang disetor ke KPU.
Saat ini wewenang pengelolaan SMA/SMK memang dipegang oleh Pemprov Jatim Berdasar UU 23/2014.

Sedangkan kota/kabupaten diberi wewenang mengelola pra sekolah dan pendidikan dasar, atau SD dan SMP.
Andy Kurniawan mengatakan, skema ‘pendidikan gratis’ tersebut diluar gaji guru dan pegawai lain di lingkungan pendidikan.
(8 Fakta Murid Aniaya Guru hingga Tewas di Sampang, Mulai Penyebab Kematian Sampai Kondisi Istri)
Bagaimana caranya?
“Pertama, melihat kapasitas fiskal. Tahun 2018, kekuatan belanja APBD Jawa Timur Rp 30,762 triliun,” kata Andy.

Ia menambahkan, perintah konstitusi UUD 1945 dan UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mematok anggaran pendidikan 20 persen dari APBN dan APBD Jawa Timur.
Sementara, lanjutnya, tahun 2016 diperoleh data Pemprov Jawa Timur mengalokasikan 1,7 persen untuk pendidikan, di luar gaji guru.
Variabel kedua, lanjut Andy adalah menghitung kebutuhan biaya operasional di seluruh kota dan kabupaten.
(Cantiknya Istri Para Pemain Arema FC Ini, Yang Sering ke Stadion Kanjuruhan Malang Pasti Tahu)
Kota Surabaya tercatat paling tinggi.
Untuk satu siswa SMA Negeri dibutuhkan biaya Rp 3 juta pertahun.
Untuk SMK Negeri (non teknik) Rp 3,5 juta per siswa pertahun dan Rp 4 juta untuk SMK Negeri (teknik) per siswa pertahun.
“Sementara SPP tiap siswa SMA, per bulan, berkisar Rp 95 ribu (paling rendah) dan tertinggi 135 ribu. Kemudian SPP tiap siswa SMK non-teknik Rp 130.00 - Rp 175.000 per bulan, dan SMK teknik Rp 170.000 - Rp 215.000 per bulannya lanjut Andy.
Dengan proporsi di atas, Andy membuat simulasi sederhana dengan mengalikan biaya riil yaitu SPP dan biaya operasional dengan jumlah siswa, kemudian dikurangi bantuan BOS kali jumlah siswa.
(Kunjungi Ponpes Al Falah Kediri, Gus Ipul-Mbak Puti Berikan Motivasi untuk para Santri)
“Jumlah siswa SMA/SMK di Jawa Timur 522.000 orang (data Dinas Pendidikan Provinsi Jatim), maka dibutuhkan anggaran Rp 121 miliar tiap bulan, atau Rp 1,4 triliun per tahun,” ucap Andy.
Variabel ketiga, katanya, yaitu metode alokasi penganggaran yang realistis.
“Kalau melihat APBD Jawa Timur saat ini, paling tidak harus dinaikkan anggaran pendidikan dari 1,7 persen menjadi 10 persen, atau Rp 3 triliun dari Rp 30 triliun. Ini agar ‘pendidikan gratis’ bisa dijalankan tanpa mengganggu kekuatan fiskal APBD Jawa Timur,” kata Andy.