Setelah Sumpah Pocong Siswanya, SMKN 4 Kota Malang Ditampar Malu dan Terjadilah Hal Tak Terduga
Sumpah pocong yang dilakukan SMKN ini ke siswa yang dituduh mencuri menjadi bola liar dan menohok pihak sekolah sendiri.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Guru Agama dan Waka Kesiswaaan SMKN 4 Kota Malang, Darmadi telah mendatangi rumah siswa D, Selasa sore (6/2/2018).
Mereka diterima ibu D, Indah Hastuti (45) dan anggota keluarganya di rumahnya di kawasan Mergan.
Kedatangan itu terkait adanya kegiatan sumpah pocong di masjid sekolah, Jumat (2/2/2018) lalu. Setelah D dituduh mencuri uang kotak amal yang disimpan di lemari masjid sekolah senilai Rp 2,8 juta.
Dasarnya adalah saat dilakukan penggeledahan di kelas, pada tasnya D ditemukan banyak uang receh.
"Tujuannya baik, untuk minta maaf," komentar Indah, ibu D kepada Suryamalang.com, Rabu (7/2/2018) tentang kedatangan para guru.
Kisah Ibu yang Anaknya Disumpah Pocong karena Dituduh Curi Uang Kotak Amal Masjid di SMKN 4 Malang
Gara-gara Disalip, Anggota TNI ini Ngamuk di Lamongan, Pecah Kaca Bus dan Tembakkan Pistol Hingga
Untuk memulihkan nama baik D, pihak sekolah saat kegiatan Yasinan, Jumat (9/2/2018) nanti akan menyampaikan maaf secara terbuka disaksikan warga sekolah dan keluarga.
Keluarga D memastikan akan datang di acara itu agar semuanya klir.
Dari kedatangan dua guru itu, keluarga mengetahui bahwa kegiatan itu dilakukan seorang guru agama atas inisiatif sendiri.
Jadi tidak berkoordinasi dengan Wakasek maupun Kepala Sekolah.
Selain itu, pihak keluarga juga minta agar surat pernyataan D soal bersedia di sumpah pocong diberikan kepada keluarga.
Hilangnya uang kotak amal di lemari masjid SMKN Kota Malang terjadi pada Kamis (1/2/2018).
Bakar Istri Hidup-hidup Gara-gara Cupang, Pria ini Kena Karma Selama Sembilan Tahun
Diduga Lakukan Penipuan Puluhan Miliar, Anas Bos Hotel Dilaporkan mantan Pacar ke Polda Jatim
Sedangkan sumpah pocong terhadap siswa D yang dicurigai dilakukan sehari setelahnya, yakni Jumat (2/2/2018) usai salat Jumat.
Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Kota Malang Hadi Susanto menyatakan, pihaknya pada Senin (5/2/2018) sudah mendatangi SMKN 4 dan bertemu Wakasek dan guru agama.
"Saya menyatakan mendidik dan mengajar itu berbeda. Lebih sulit mendidik," ujarnya.
Menurut Hadi, apa yang dilakukan guru itu tidak benar dengan melakukan sumpah pocong. Apalagi di tata tertib sekolah juga tidak mengatur itu.
"Saya sarankan saja minta maaf. Datanglah kepada keluarganya dan minta maaf," bebernya.
Sedang untuk membersihkan nama D bisa dengan dilakukan dengan menyampaikan secara terbuka lewat forum sekolah.
Kenalan dengan Orang di Bus Kota, Pria ini Malah Tertipu Rp 45 Juta
Truk Pengangkut Gas Bocor, Jalur Pantura Tuban Disterilisasi dan Tutup Dua Arah
Misalnya ketika dilakukan upacara. Sehingga warga sekolah tahu bahwa D bukan yang mencuri uang kotak amal yang tersimpan di lemari masjid sekolah. Apalagi tak terbukti bahwa dia yang mengambilnya.
Menurut Hadi, ia juga sudah menelpon Kepala SMKN 4 Kota Malang Wadib Suudi, bahwa ia tidak mendapat laporan mengenai itu. Karena itu Wadib juga meminta guru agama itu minta maaf pada keluarga D.
"Semoga ke depan tidak ada lagi kejadian-kejadian seperti ini lagi," harapnya.
Ia mengapresiasi langkah guru agama yang dengan gentle mengakui kesalahannya. (Surya/Sylvianita Widyawati)