Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sesak Nafas Akibat Rumahnya di Desa Pulosari Digusur, Gisella: Tidak Punya Rumah Lagi, ya Mah?

Tak cuma warga yang kehilangan huniannya, eksekusi rumah di Desa Pulosari membuat seorang balita harus menginap di Rumah Sakit.

Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM/PRADHITYA FAUZI
Gisella Safira Putri (2.8), Pasien Gangguan Pernafasan Sedang Bermain Gadget di Rumah Sakit Brawijaya Surabaya, Jumat (9/2/2018). Gisella Mengalami Sesak Nafas Pasca Eksekusi Lahan Kawasan Pulosari pada Selasa (6/2/2018) 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tak cuma warga yang kehilangan huniannya, eksekusi rumah di Desa Pulosari hari selasa lalu (9/2/2018) membuat seorang balita harus menginap di Rumah Sakit.

Si kecil Gisella Safira Putri (2.8 tahun), yang merupakan putri dari Iin Winarsih (34) dilaporkan mengalami gangguan pernafasan akibat penggusuran.

"Anak saya megap-megap, saya tidak peduli rumah saya, langsung saya bawa ke rumah sakit," ujar Iin lirih. Jumat (9/2/2018)

Iin mengatakan, anak ketiganya itu harus diinfus dan rawat inap di Ruang ICU Rumah Sakit Brawijaya Surabaya lantaran menghirup polusi debu yang ditimbulkan saat ekeskusi lahan.

(5 Fakta Menarik Seputar Barongsai yang Meriahkan Perayaan Imlek, Mulai Sejarah hingga Makna Kostum)

Iin juga bercerita, kedua kakak Gisel juga harus berhenti sekolah untuk sementara waktu lantaran sepatu dan seragam sekolahnya raib.

"Saya dan semua keluarga nangis, bingung juga, gara-gara semua barang kami hilang," tegasnya sembari membenahi tempat tidur Gisel.

Iin pun mempertanyakan mengapa putrinya harus menjadi korban eksekusi itu.

"Kenapa anak kecil jadi korban? malah kemarin gisel bilang 'loh mah, lumahe loboh mah, gak uwe omah maneh yo mah? (Loh mah, rumahnya roboh mah, tidak punya rumah lagi ya mah?), nagus nggak selesai-selesai mas," lanjutnya lirih.

Sejumlah barang milik Iin dan keluarganya disebut telah hilang akibat penggusuran.

"Baju yang dipakai sekarang saja dikasih teman saya, pakaiannya semua hilang nggak tau kemana," tuturnya sembari menunjuk ke pakaian yang dikenakan Gisel.

Iin mengimbuhkan, ibundanya harus menginap di rumah tetangganya lantaran belum menemukan rumah pengganti.

"Ibu saya sampai ikut tetangga saya di dekat Masjid Al Akbar," imbuhnya.

(Gara-gara Pose Begini di Kasur Tanpa Makeup, Wajah Luna Maya Manglingi, Netizen Nyuruh Cepet Nikah)

Iin merasa para petugas eksekutor tak memiliki hati nurani saat mengevakuasi seluruh perabotan warga yang berada dis setiap rumah yang di eksekusi.

"Heran, eksekusinya tidak ada hati nuraninya, semua barang dilempar, padahal kami hanya rakyat kecil, akhirnya saya share ke facebook untuk membantu rakyat seperti kami, termasuk ke Pak Jokowi," beber Iin sembari terus mengusap air mata.

Namun, Iin hanya bisa pasrah menerima keadaannya kini.

Ia terus menguatkan hati dan pikirannya serta menguatkan fisik untuk memulihkan kondisi Gisel yang kini semakin membaik.

Kini, Iin hanya berharap Gisel segera sembuh dan berkumpul lagi bersama keluarga di rumah barunya nanti.

"Biar rumah saya hilang gapapa, yang penting jangan sampai anak saya juga diambil, saya sampai nggak berhenti istighfar, semoga Gisel cepat sembuh dan berkumpul bareng keluarga lagi," ujar Iin.

(Pangdam V Brawijaya Siap Amankan Pilgub Jatim Hingga Tingkat Desa)

Menurut Iin, Gisel sempat mengalami gizi buruk lantaran pola makan dan hidupnya yang kurang baik.

Iin hanya menunggu kepastian dari dokter agar Gisel bisa segera pulang.

"Belum tahu boleh pulang kapan, tunggu dilihat dokternya dulu untuk kondisi badan dan pernafasannya, kalau udah membaik mungkin ya boleh pulang," papar Iin.

Ketika disinggung masalah atensinyang diberikan RT, RW, Lurah, hingga Kecamatannya, Iin merasa hal itu adalah omong kosong.

"RT, RW, dan kelurahan tidak mau tahu, tidak mau membantu, malah diketawain waktu eksekusi, apalagi seperti saya ini tidak mau ambil uang ganti rugi malah di foto-foto, tapi mau bagaimana lagi, saya hanya rakyat kecil, rumah saja sudah tidak punya," tutupnya sembari tersenyum.

(Kunjungi Jember,Khofifah-Emil Tawarkan Program Imam Masjid, Gereja Dapat Tunjangan Bulanan)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved