Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilgub Jatim 2018

Berperan Penting Antar Gus Dur-Mega Jadi Presiden dan Wapres, ini Pesan Khofifah ke Warga PKB-PDIP

Meski tak diusung PKB dan PDIP, Khofifah mengaku warga dua partai ini ada alasan untuk memilihkan, atas perannya membantu Gus Dur dan Mega.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Mujib Anwar
SURYA/FATIMATUZ ZAHROH
Cagub Jatim Khofifah Indar Parawansa saat memberi sambutan di doa bersama dan ikrar komitmen relawan di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Senin (12/2/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pasangan Cagub/Cawagub Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak maju di Pilgub Jatim 2018 diusung enam partai. Yaitu, Demokrat, Golkar, Hanura, PPP, PAN, dan Partai Nasdem.

Meski Khofifah sejatinya merupakan kader PKB, tapi partainya itu memilih mengusung pasangan Syaifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno, bersama PDIP, Gerindra, dan PKS.

Meski begitu Khofifah mengaku tidak masalah ketika PKB maupun PDIP tidak mengusung dirinya.

Dia menyebut warga PKB maupun PDIP masih punya alasan untuk memilih dirinya dan Emil Dardak.

"Seluruh kader NU, terutama muslimat, kalau jenengan pirso di sana ada wilayah kader PDI, sampaikan salam saya, jika partainya nggak mendukung nggak apa-apa yang penting warganya memilih saya. Di wilayah PKB juga begitu, panjenengan sampaikan salam hormat saya, kalau PKB tidak mendukung saya mboten menopo warganya saja yang mendukung," tegas Khofifah, saat di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Senin (12/2/2018).

Dikawal Pakde Karwo Temui SBY, Khofifah Mantapkan Strategi Jitu Pemenangan Pilgub Jatim

Mantan Gubernur Imam Utomo Terang-terangan Dukung Gus Ipul-Mbak Puti, Alasannya Mengejutkan

Bukan tanpa sebab Khofifah mengatakan hal tersebut. Di depan para jemaah muslimat, kader NU, fatayat, sejumlah kiai dan bu nyai yang hadir dalan forum doa bersama itu, Khofifah menuturkan cerita flash back beberapa tahun lalu saat KH Abdurrahman Wachid terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia.

"Saat itu, PKB meminta saya untuk menjadi tim pemenangan Gus Dur. Ini PKB nya Gus Dur, bukan PKB yang tidak ada Gus Dur di dalamnya," katanya.

Mantan Menteri Sosial era Presiden Jokowi ini mengatakan ia diberi mandat Gus Dur untuk mengurus dan menyiapkan admimistrasi pendalonan Gus Dur menjadi presiden.

Saat itu, dikatakan Khofifah, sudah tiga puluh menit lewat tengah malam.

"Beliau dawuh ke saya, mbak Khofifah, saya toling didaftarkan sebagai calon Presiden. Itu setengah satu pagi. Padagal jam tujuh itu sudah penutupan pendaftaran," jelas Khofifah.

Mau Minta Tolong Gus di Tuban dan Bawa Kresek Berisi Uang, Pria ini Malah Ngamuk dan Rusak Masjid

Diajak Praktek di Kolam Pancing, Ketua Yayasan SMK Pamerkan Pantat Siswinya dan Sering Cabuli Murid

Ia yang saat itu masih ada di ruang sidang DPR RI kemudian mengirim pesan ke putri Gus Dur, Yeni Wahid. Dia meminta agar disiapkan tiga syarat kelengkapan berkas administrasi untuk pencalonan presiden.

"Saat itu yang dibutuhkan adalah surat pernyataan kelakuan baik yang ditandatangani kapolres, lalu surat pernyataan tidak sedang dalam kondisi utang ke negara yang ditandatangani kepala PTUN, dan tidak sedang dalam pidana, yang harus ditandatangani oleh kepala Pengadilan Negeri. Mbak Yeni menjawab, wah bagaimana mbak Khofifah ini sudah lewat tengah malam," kata Khofifah.

Jika ada orang yang paling bingung saat itu, dikatakan Khofifah adalah dirinya. Ia mencoba mengontak sejumlah orang juga tidak bisa membantu. Namun, menurutnya jika tidak karena kewalian Gus Dur, maka keajaiban di MPR tidak akan terjadi.

"Pukul setengah empat pagi saya sowan ke Gus Dur. Saya bilang, Gus Dur, saya nyuwun tapak astho (tanda tangan), saya bacakan ya Gus Dur, nama KH Abdur Rahman Wahid, alamat Ciganjur, menyatakan saya berkelakuan baik. Nggih, jawab Gus Dur. Lalu saya bilang, masih ada lagi Gus Dur, surat lagi, sata bacakan nggih Gus Dur, saya KH Abdurrahman Wahid tidak sedang dalam pidana, ditandatangi sendiri. Begitu juga dengan surat yang terakhir," tegas Khofifah.

Nyono Resmi Cabup Jombang Saat DItahan KPK, Istrinya Akan Tampil Mewakili Sang Incumbent

Dinas Pendidikan Larang Siswa di Jatim Rayakan Valentine

Proses pun terus berjalan, wanita yang juga Menteri Pemberdayaan Perempuan era Gus Dur itu mengatakan, sekitar pukul 04.30 WIB, saat itu ia langsung ke Ketua Fraksi MPR untuk menyerahkan berkas Gus Dur akan mencalonkan diri sebagai presiden.

"Setengah tujuh pagi saya sudah di sana. Yang tau Gus Dur mencalonkan diri sebagai presiden dan mau mengantar adalah hanya Ketua Maarif NU. Yang lain tidak mau, karena memang tidak ingin Gus Dur jadi presiden," kata Khofifah.

Proses berlanjut ke verifikasi berkas. Amin Rais mengatakan dalam sidang. bahwa verifikasi akan dilakukan oleh Sekjend MPR.

"Orang Indonesia yang tau administrasi Gus Dur itu ya saya. Saya sudah jantungan, kalau sampai Gus Dur dinyatakan tak memenuhi syarat, saya yang akan dimarahi banyak orang. Padahal beliau dawuhnya memang setengah satu pagi," ceritanya.

Namun, disitulah Khofifah mengatakan kewalian Gus Dur. Berkas Gus Dur dinyatakan terverifikasi, dan dinyatakan lengkap dan memenuhi syarat.

Saat itu, ada dua yang ditetapkan sebagai capres. Yaitu Megawati Soekarno Putri dan KH Abdurrahman Wahid. Sedangkan Yusril Izza Mahendra sudah mundur.

"Singkat cerita Alhamdulillah Gus Dur menang. Sejarah mencatat Presiden RI sudah pernah dijabat oleh kiai NU. Tapi sejarah Jawa Timur belum pernah dipimpin kader NU. Belum ada," tegas Khofifah disambut sorak jamaah.

Usai Hajar Gurunya Hingga Tewas, Siswa ini Sempat Hilang Misterius, Pilih Beraksi Pas Tengah Malam

Bakar Istri Hidup-hidup Gara-gara Cupang, Pria ini Kena Karma Selama Sembilan Tahun

Tidak berhenti di sana, Khofifah kembali mendapat mandat dari Gus Dur. Tepat pukul dua siang, Khofifah mengatakan ia mendapatkan perintah dari presiden Gus Dur untuk menyiapkan lima calon wakil presiden.

"Beliau matur, Mbak Khofufah tolong siapkan lima calon wakil presiden. Namanya A,B, D, D E," kata Khofifah.

Dari lima nama itu, ternyata Gus Dur meminta agar yang dicalonkan menjadi calon wakil presiden adalah Megawati Soekarnoputri.

"Jam setengah tiga dini hari saya ditelfon Gus Gur, yang kita calonkan wapres adalah Bu Megawati. Beliau dawuh dini hari padagal paginya itu sudah penetupan pendaftaran," ucap Khofifah.

Khofifah pun segera meminta kelengkapan Megawati ke PDIP untuk dicalonkan sebagai wapres. Namun dikatakannya, saat itu tidak ada satu orangpun dari PDIP yang mau dan bersedia menyiapkan berkas. Alasannya PDIP, Megawati dicalonkan untuk menjadi presiden bukan wakil presiden.

"Saat itu, orang yang paling pusing ya saya. Akhirnya setengah lima pagi saya sowan ke Gus Dur minta tanda tangan pernyataan presiden yang dicalonkan adalah Megawati. Saya lalu pergi mendaftarkan Bu Megawati sebagai capres sendirian. Tidak ada PKB maupun PDIP yang mau menemani," kata Khofifah.

Khofifah Gandeng Cucu Pendiri NU dan Tokoh Ansor Jadi Juru Bicara

Luncurkan Program Satria Madura, Gus Ipul Tiap Tahun Sebar Rp 1 Triliun Sejahterakan Pulau Madura

Tak hilang akal, saat ditanyai oleh panitia mengapa hanya membawa hanya satu lembar berkas, ia menjawab bahwa Megawati kan sebelumnya sudah mendaftar sebagai capres tentu berkasnya sudah ada.

"Saya jawab, lho kemarin kan sudah nyalon presiden, jadi syaratnya persis sama kayak kemarin. Nah, kalau bukan karena kewaliannya Gus Dur, pasti sudah ditolak," ucapnya.

Jam sepuluh pagi hari itu, akhirnya Amin Rais mengumumkan bahwa Sekjend MPR sudah melakukan verifikasi berkas capres. Dan Megawati sah untuk menjadi wakil presiden mendampingi Presiden Gus Dur.

"Yang tahu berkasnya hanya surat sak entil saja ya saya. Dan saya antar sendiri berkasnya tanpa ada yang mau menemani. Saya ingin mengatakan, orang yang cinta Gus Dur dulu dimana, padahal itu dawuh beliau saat itu," tegas Khofifah.

Khofifah lalu berpesan pada para pendukungnya untuk menyampaikan salam jika di sekitar lingkungan relawan ada warga yang mendukung PKB dan PDIP.

"Seluruh kader NU, terutama muslimat, kalau jenengan pirso di sana ada wilayah kader PDI, sampaikan salam saya, jika partainya nggak mendukung nggak apa-apa yang penting warganya memilih sayaa. Di wilayah PKB juga begitu, panjenengan sampaikan salam hormat saya, kalau PKB tidak mendukung saya mboten menopo warganya saja yang mendukung," katanya.

Menurutnya, ia saat ini sudah didukung enam partai. Jika ditambah dengan warga PDI dan PKB maka ia yakin bisa menang dalam Pilgub 2018 ini.

"Njenengan kalau punya rekaman ini, sampaikan saja rekaman ini, beliau (Megawati) jadi presiden karena Gus Dur dimakzulkan. Padahal waktu cawapres yang mendaftarkan itu hanya satu orang sendirian, yang mendaftarkan ya yang berdiri saat ini di sini, sendiri," tegasnya.

Khofifah mengaku tidak pernah sakit hati. Tapi ia berharap warga PKB maupun PDIP masih ingat apa yang ia lakukan saat mendapat amanah Gus Dur untuk mengurus bekas wapres Megawati.

"Sehingga mereka bisa memilih Khofifah-Emil," pungkas Khofifah. (Surya/Fatimatuz Zahroh)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved