5 Fakta Soal Bahaya Albothyl yang Viral di Masyarakat, Simak Penjelasan Dokter hingga Perusahaan
Masyarakat dihebohkan dengan pemberitaan seputar produk Albothyl. Hal ini bermula dari beredarnya surat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
Pasien berusia 32 tahun itu awalnya mengeluh sariawan di bibir dalam.
Diteteskanlah obat Albothyl.
Alhasil sariawannya membesar dan harus dibawa ke instalasi gawat darurat.
Setelah dirawat 3 hari di rumah sakit, bengkak di bibir berkurang, namun luka sariawannya makin membesar dan bahkan sampai membentuk lubang.
3. Penjelasan lebih lanjut
Saat dihubungi lebih lanjut, dokter yang sempat berkicau di Twitter soal kandungan ini menjelaskan, hingga saat ini belum ada jurnal atau penelitian ilmiah mengenai penggunaan policresulen untuk mengobati sariawan di rongga mulut.
Dalam tulisannya di Kompasiana, Widya menyebut, policresulen adalah suatu polymolecular organic acid, yang memiliki efek hemostatik atau menghentikan pendarahan, membentuk jaringan nekrotik (jaringan yang mati) dan merangsang pembentukan jaringan baru.
(Yoon Hee Seok Seagensi dengan Jang Moon Bok dan Hyunwoo, Tim Call Me Baby Produce 101 Season 2 Reuni)
Pendapat ini didapatkan Widya setelah membaca salah satu laporan di jurnal European Review for Medical and Pharmacological Sciences.
Menurut Widya, saat policresulen diberikan pada luka di rongga mulut atau sariawan, yang terjadi adalah efek vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah perifer (tepi) di sekitar sariawan.

Hal ini menyebabkan suplai darah di area sariawan terhenti dan menjadikan jaringan sariawan mati.
"Hal ini menjelaskan mengapa rasa perih pada sariawan sesaat hilang setelah diberikan policresulen baik secara ditotol maupun dikumur, yaitu karena jaringan sariawan menjadi mati," ungkap Widya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (15/02/2018).
"Kalau mati ya sudah tidak bisa merasakan apa-apa lagi," imbuhnya.
(Jangan Asal Ucap! Begini 3 Cara Katakan Selamat Tahun Baru Imlek yang Benar dalam Bahasa China)
Widya juga menambahkan, jika suatu jaringan mati, maka secara otomatis tubuh akan berusaha melepaskan jaringan tersebut.