Tahun Baru Imlek
Gak Cuma Berbentuk Bulat, Ada Lho Kue Keranjang Unik Berwujud Ikan Koi, Kamu Wajib Tahu Filosofinya
Kue keranjang tak bisa lepas dari kemeriahan perayaan Imlek. Kue keranjang atau Nian Gao digunakan sebagai sesaji untuk Dewa Dapur.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
Kue keranjang di hotel ini berwarna cokelat yang dihiasi bubuk emas di beberapa bagian tubuhnya.
Nian Gao berbentuk ikan Koi juga pernah dibuat oleh JW Marriott Hotel Jakarta.
(5 Fakta Menarik Seputar Barongsai yang Meriahkan Perayaan Imlek, Mulai Sejarah hingga Makna Kostum)
JW Marriott Hotel Jakarta mempersembahkan kue keranjang dalam tiga jenis pilihan rasa yaitu tradisional, santan kelapa, dan golden.
Filosofi Ikan Koi
Lantas, apakah filosofi ikan Koi bagi masyarakat Tionghoa?
Bagi masyarakat Tionghoa, bentuk ikan Koi sendiri merupakan lambang kemakmuran.
Dilansir dari qubicle.id, ikan Koi adalah sejenis ikan yang termasuk ikan Mas (Cyprinus carpio) yang mempunyai ornamen yang sangat indah dan jinak.
(Punya Makna Filosofis, Berikut Makanan yang Selalu Ada dan Dilarang Saat Perayaan Imlek)
Koi biasanya dipelihara sebagai hiasan dengan tujuan keindahan, kedamaian dan dipercaya membawa keberuntungan.
Dikutip dari Kompas.com, dua hal yang membawa keberuntungan bagi si pemilik dan penghuni tempat kolam dibangun ketika memelihara ikan Koi, yakni penempatan kolam yang berisi air dan corak warna tubuh ikan Koi.

Hanya saja kolam ikan yang dibangun seyogyanya disesuaikan menurut aturan Feng Shui, serta kedalaman kolam yang digali semestinya melebihi permukaan kolam yang berada di atas permukaan tanah.
Jumlah ikan Koi yang dipelihara dalam kolam umumnya delapan sampai dengan sembilan ekor, dimana mengandung unsur-unsur pelambangan.
(Hujan Guyur Kota Surabaya, Warga Tionghoa Anggap Tahun Baru Imlek 2569 Berkah)
Seperti delapan diartikan kaya (kemakmuran), sedangkan sembilan mengandung arti forever (selamanya).