Ingat Patung Kong Co di Tuban? Sempat Timbulkan Polemik, Begini Nasibnya Sekarang Saat Imlek
Patung Dewa Kong Co di Tuban sempat viral. Setahun berlalu, lalu bagaimana nasibnya sekarang? Baca selengkapnya
TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Beberapa waktu lalu, masyarakat Jawa Timur sempat heboh.
Itu terkait adanya sebuah patung yang berdiri di sebuah klenteng yang ada di Tuban.
Patung itu merupakan patung Dewa Kong Co Kwan Sing Tee Koen.
Sejumlah elemen saat itu sempat menuntut agar patung tersebut segera dirubuhkan.
Baca: Galeri Foto: Semarak Imlek di Kampung Pecinan Tambak Bayan, Bagi Angpau hingga Atraksi Barongsai
Satu di antaranya adalah patung itu dianggap tidak memiliki izin.
"Tidak ada izinnya sama sekali, boleh dicek di Pemkab Tuban, bahwa itu tidak berizin. Dan kalau sudah seperti itu, kenapa pemerintah setempat kok diam, mestinya kan bukan kami yang membongkar, tapi mereka pejabat setempat yang harus membongkar," ujar Korlap LSM Pengabdian Rakyat Sejahtera, Didik Muwadi, Senin (7/8/2017) lalu.
Oleh karena itu, untuk menghindari polemik yang terus berkepanjangan, akhirnya sejumlah langkah pun diambil.
Satu di antaranya adalah menutupi patung tersebut.
Baca: Hasil Pemeriksaan, Perusak Masjid di Tuban Mengidap Penyakit Skizofrenia Paranoid. Apa itu?
Patung itu ditutupi menggunakan kain putih.
Nasibnya Kini
Peristiwa hebohnya patung Dewa Kong Co di Tuban hampir setahun berlalu.
Bahkan, saat ini juga tengah dirayakan Hari Raya Imlek.
Sejumlah umat Konghucu pun menyambutnya, dan melakukan berbagai persiapan.
Termasuk umat Konghucu yang ada di Tuban yang membersihkan patung tersebut.
Baca: Ajak Putra, Khofifah Ramaikan Perayaan Imlek di Marvel City Surabaya
Mereka tampak membersihkan patung dewa yang menjadi ikon Klenteng Kwan Sing Bio (KSB) yang berada di halaman belakang.
Patung Panglima Perang China Kong Co Kwan Sing Tee Koen yang pernah viral karena perizinan itu kini telah dibersihkan, karena warnanya yang mulai kusam.
Debu yang menempel pada cat patung itu pun mulai disingkirkan, agar patung terlihat kembali menawan.
Terlihat sebuah alat berat crane digunakan untuk membersihkan patung setinggi lebih dari 30 meter itu.
Baca: Begini Cerita Heroik Bripka Yulianto Kala Memberhentikan Mobil Vios yang Dikendarai DPO
Diatas alat berat itu terdapat dua orang pekerja yang membersihkan patung senilai 2,5 Miliar tersebut.
Wakil Ketua tempat ibadah tri darma (TITD) Klenteng Kwan Sing Bio Tuban, Liu Pramono mengatakan, pembersihan patung dewa ini dilakukan dalam rangka menyambut perayaan Imlek.
Sebagaimana sebuah tradisi, setiap ada peringatan hari besar maka sudah barang tentu umat akan membersihkan tempat ibadah atau ikon lainnya.
"Ini dalam rangka Imlek, jadi kita bersihkan debu yang menempel pada patung. Akan diwarnai pula, agar kembali mentereng," ujar Liu saat ditemui di lokasi, Selasa (13/2/2018) lalu.
Baca: Pjs Wali Kota Kediri Silaturahmi Nikmati Kuliner Soto Pojok
Disinggung mengenai adanya upaya penurunan kain putih yang ditutupkan pada patung tertinggi di Asia tenggara itu, Liu menampiknya.
Dia menyatakan, kain putih yang ditutupkan pada patung pasca viral setahun yang lalu itu terbuka sendiri.
Bahkan, kain juga terlihat mulai rusak karena ditempa angin.
"Itu kainnya sudah rusak, seperti yang terlihat sekarang. Jadi sekalian saya bersihkan," tegasnya.
Baca: Usai Melepas Rodrigo Ost, Tiga Nama Ini Santer Dikabarkan Merapat ke Arema FC
Mengenai pembersihan patung, pihak Klenteng juga mengklaim telah mengkomunikasikan dengan penegak Perda.
"Sudah dikomunikasikan, tapi bukan saya yang komunikasi, melainkan ketua umum," tutup Liu, sembari meninggalkan halaman belakang Klenteng.
Baca: Laga Lawan Kobenhavn, Atletico Madrid Menang Mudah, Berikut Hasil Lengkap Babak 32 Besar Liga Eropa
Sekedar diketahui, patung Kwan Sing Tee Koen yang dikerjakan selama 1,5 tahun itu telah diresmikan oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan, Senin, 17 Juli 2017.
Tinggi patung mencapai mencapai 30,4 meter menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara, sehingga diganjar penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI).
Baca: Kapolda Jatim dan Kapolrestabes Surabaya Jenguk Polisi Korban Tabrak Mobil Vios
(Surya/Mochamad Sudarsono)